Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah DBJ Tewas, Siswa SMA Taruna Lainnya Juga Mengaku Jadi Korban Penganiayaan

Kompas.com - 15/07/2019, 21:08 WIB
Aji YK Putra,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com - Setelah tewasnya DBJ (14), siswa SMA Semi Militer Plus Taruna Indonesia Palembang, terungkap dugaan bahwa telah terjadi penganiayaan siswa lainnya di sekolah itu.

Korban penganiayaan saat mengikuti kegiatan masa orientasi siswa di SMA Semi Militer Plus Taruna Indonesia Palembang itu berinisial WJ (14).

Saat ini WJ tengah menjalani perawatan karena diduga dianiaya oleh pembina di sekolah itu. Bahkan korban harus dioperasi karena menderita luka dalam. 

Kejadian itu kembali terungkap setelah orangtua korban membuat laporan ke Polresta Palembang, Senin (15/7/2019).

Baca juga: Ini Kronologi Tewasnya Siswa SMA Taruna Saat Orientasi

Orangtua WJ, Suwito (44) mengatakan, dugaan penganiayaan bermula ketika ia mendapatkan telepon dari pihak sekolah SMA Semi Militer Plus Taruna Indonesia, bahwa anaknya sedang menjalani perawatan di Rumah Sakit Karya Asih.

Ia pun langsung berangkat untuk memastikan kondisi anaknya tersebut.

"Kondisi anak saya ketika di rumah sakit sudah tidak sadarkan diri. Anak saya dengan DBJ itu satu angkatan, dan memang lagi sama-sama mengikuti kegiatan orientasi," kata Suwito, Senin.

Baca juga: Ini Penyebab Pembunuhan Siswa Taruna di Palembang Menurut Polisi

Suwito terkejut ketika pihak rumah meminta izin mengoperasi WJ. Menurut dokter, korban mengalami usus terlilit sehingga harus dilakukan operasi.

"Sekitar pukul 21.00 dilakukan operasi karena perut anak saya sakit dan kata dokter ada ususnya yang terbelit," ujarnya.

Saat sadar, WJ bercerita bahwa dia telah menjadi korban penganiayaan saat mengikuti kegiatan orientasi.

WJ mengaku ditendang dan perutnya dipukul saat orientasi itu. Ketika itu ia pingsan dan dibawa ke rumah sakit.

Pasca-operasi, WJ kerap mengigau dan menyebutkan nama DBJ.

"Anak saya selalu ngigau dan bilang 'mati enggak teman saya, mati enggak teman saya, kenapa digubukin'. Dia selalu bilang begitu," ujarnya.

Kapolda Sumatera Selatan Irjen Pol Firli mengatakan, mereka saat ini sedang mengembangkan kasus penganiayaan itu. 

"Kalau ada korban lain yang mengalami kekerasan cepat lapor akan kita tindak lanjuti. Saat ini kita baru menerima satu laporan," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com