Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta Kades Diduga Selewengkan 1,5 Ton Raskin, Warga Curiga hingga Datangi Pabrik Pengoplosan

Kompas.com - 15/07/2019, 18:11 WIB
Candra Setia Budi

Editor

Agus menambahkan, sejumlah orang sudah dimintai keterangan terkait kasus itu. Polisi juga akan meminta penjelasan pihak Bulog dan Dinas Sosial OKI mengenai status beras tersebut.

"Kita akan berkoordinasi dengan pihak Bulog dan Dinas Sosial OKI untuk menanyakan status beras tersebut, mohon rekan-rekan sabar, ya," jelasnya.

Baca juga: Tak Ditangkap, Kades yang Diduga Selewengkan 1,5 Ton Raskin di OKI

4. Warga sudah curiga

Sebelumnya, tujuh warga Desa Ulak Jermun, Kecamatan Sirah Pulau Padang, Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan, mendatangi polres setempat untuk melapokan oknum kades mereka berinisial SKM karena diduga telah menyelewengkan jatah beras sejahtera bersubsidi dari pemerintah untuk warga desa sebanyak 1,2 ton, Jumat petang.

Ketujuh warga itu masing-masing bernama Suparman, Pradi, Mutawal, Samson, Pardi dan Solindi yang menjabat ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) desa setempat.

Ketua BPD Solindi yang dikonfirmasi melalui telepon seluler mengatakan, kedatangan mereka ke Polres OKI melaporkan oknum kepala desa mereka guna memastikan dugaan penyelewengan itu diproses.

"Kami curiga beras itu diselewengkan, makanya kami melaporkan secara resmi kades tersebut," katanya.

Baca juga: Jokowi Tanya Masyarakat Lebih Pilih yang Mana, Raskin atau BPNT?

5. Datangi pabrik pengoplosan

Ilustrasi pabrik rokokKOMPAS IMAGES / KRISTIANTO PURNOMO Ilustrasi pabrik rokok

Solindi menjelaskan, pada Jumat sekitar pukul 01.00 WIB, warga mendatangi sebuah pabrik yang diduga menjadi tempat pengoplosan beras subsidi dengan cara memindahkan beras dari karung bertuliskan beras subsidi ke karung non subsidi.

"Saat warga datang, ada 5 orang termasuk kades berada dalam pabrik dan sedang memindahkan beras dari karung bersubsidi ke karung yang ukurannya lebih besar, sempat terjadi adu mulut antara kades dengan warga sebelum akhirnya kades keluar dan meninggalkan pabrik diikuti keempat orang lainnya," terang Solindi

Setelah kades SKM dan keempat orang lainnya itu pergi, pintu pabrik langsung dikunci dan warga melapor ke Polsek SP Padang.

"Bersama warga, polisi lalu membuka pintu pabrik dan menemukan banyak karung beras subsidi yang belum dibuka. Ada juga karung yang sudah dibuka dan termasuk karung beras non subsidi yang sudah berisi beras. Oleh polisi karung beras itu dibawa ke Mapolsek SP Padang," katanya.

Baca juga: Tujuh Tahun Selewengkan Raskin, Mantan Kades Ditahan

Sumber: KOMPAS.com (Amriza Nursatria)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com