Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nasib SMP di Pinggir Parepare, Tahun Lalu Terima 9 Siswa, Tahun Ini 6 Siswa...

Kompas.com - 15/07/2019, 15:58 WIB
Suddin Syamsuddin,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

PAREPARE, KOMPAS.com – Hari pertama sekolah, sebuah SMP di Parepare hanya berisi enam siswa saja. Kejadian ini terjadi di SMP Negeri 13 di Kelurahan Wattang, Bacukiki, Kecamatan Bacukiki, Kota Parepare, Sulawesi Selatan.

Plt Kepala Sekolah SMP Negeri 13 Parepare Bahtiar mengatakan, pihaknya memang kekurangan jumlah murid lantaran lokasi sekolah jauh dari pusat kota. 

"Rata rata pelajar di SD pendukung sekitar SMPN 13 ingin belajar di SMP yang dekat dari kota," kata Bahtiar, Senin (15/07/2019).

Untuk menambah siswanya, pihak sekolah belum menutup pendaftaran.

Pihak sekolah juga berupaya menarik minat orangtua siswa dengan memberikan aneka fasilitas gratis, termasuk seragam sekolah gratis. 

Baca juga: Disdik Jateng Kaji Usulan Merger SMA yang Kekurangan Siswa akibat Sistem Zonasi

 

"Sampai hari ini, pihak sekolah masih membuka pendaftaran. Sementara itu untuk menarik minat para pelajar, kami menggratiskan seragam, buku, sejumlah pembayaran dan memberikan uang transport kepada siswa baru nantinya,” kata Bahtiar.

Kurang sosialisasi

Dinas Pendidikan Kota Parepare, Sulawesi Selatan, juga memberikan kelonggaran agar banyak siswa yang tertarik bersekolah di SMPN 13, terutama siswa yang tinggal di dekat lokasi sekolah tersebut. 

Menurut Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Parepare, Sulawesi Selatan Arifuddin, SMP Negeri 13 Parepare saban tahun kekurangan murid

Hal ini terjadi lantaran SD di sekitar SMP Negeri 13 juga kekurangan murid. 

Baca juga: 7 Fakta Polemik Sistem Zonasi PPDB 2019, Desak Jokowi Copot Mendikbud hingga Sejumlah Sekolah Kekurangan Siswa

"Di tahun ini SMPN 13 mencatat minat pelajar sangat kurang yakni 6 siswa. Untuk tahun lalu SMPN 13 menerima 9 siswa," kata  Arifuddin.  

Menurut Arifuddin, selain karena jarak dan kekurangan penduduk usia SMP di Kecamatan Bacukiki, Kota Parepare, problem yang terjadi di SMP Negeri 13 juga dipengaruhi karena kurangnya sosialisasi dari pihak sekolah.

SMPN 13 berdiri karena Program TATAP atau Sistim Satu Atap tahun 2017 lalu disebutnya kurang pengkajian dari pemerintah pusat.

"Untuk menarik minat orang tua dan pelajar, kita juga berharap partisipasi masyarakat, atau kelompok pemuda yang bisa menjadi relawan dan membuat program, seperti seni dan olahraga, agar para pelajar berminat belajar di SMPN 13 itu" kata Arifuddin. 

Baca juga: PPDB Sistem Zonasi Membuat 20 SD di Kota Magelang Kekurangan Siswa  

Diketahui, lokasi SMP Negeri 13 Kota Parepare terletak sangat dengan Stadion Gelora Mandiri dan Gedung Olah Raga (GOR) Kota Parepare. 

Artinya, pelajar yang berminat menjadi atlet bisa dengan bebas berlatih olahraga memakai kedua sarana itu.

"Menuju ke SMPN 13 pemandanganya indah, Bacukiki yang dikenal dengan keindahan alamnya bisa menjadi daya tarik. Pelajar bisa melihat area persawahan yang kini tidak lagi ditemukan di wilayah perkotaan, “ kata Arifuddin. 

 

 

 

 

 

 


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com