Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Pencabulan Pimpinan Pesantren di Aceh Bertambah

Kompas.com - 15/07/2019, 15:11 WIB
Masriadi ,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi


LHOKSEUMAWE, KOMPAS.com – Penyidik Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Lhokseumawe menyebutkan, jumlah korban pelecehan seksual yang dilakukan pimpinan pesantren dan guru di Lhokseumawe bertambah. Saat ini, sudah enam orang yang mengaku menjadi korban.

Kepala Unit PPA Ipda Lilis mengatakan, ada satu korban lagi yang memberikan pengakuan kepada polisi. Namun, sebelum memberikan keterangan, korban mendapat terapi oleh Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (PTP2A) Banda Aceh.

“Kemarin lima orang sudah kita mintai keterangan. Hari ini, ada satu orang lagi yang akan dimintai keterangan," kata Lilis saat dihubungi, Senin (15/9/2019).

Menurut Lilis, sebelumnya sudah teridentifikasi ada lebih dari 15 korban pencabulan. Namun, baru lima yang telah diperiksa.

Baca juga: Polisi Jerat Pimpinan Pesantren yang Cabuli 15 Santri dengan Qanun

Baca juga: Fakta Baru Pimpinan dan Guru Diduga Cabuli 15 Santri, Bantah hingga Pesantren Dibekukan

Saat ini, mayoritas korban masih mengalami trauma berat. Para korban yang merupakan santri tersebut diberikan pendampingan psikologis.

Mereka mengalami trauma berupa perasaan minder dan malu untuk bergaul dengan teman sebayanya.

“Trauma itu seperti korban minder, terus merasa diri kotor setelah mengalami pelecehan seksual itu dan malu. Itu yang didampingi tim PTP2A Banda Aceh,” kata Lilis.

Baca juga: Orangtua Santri: Kami Trauma, Bantu Anak Kami Pindah dari Pesantren Ini…

Sebelumnya diberitakan AI dan MY ditangkap polisi atas dugaan pelecehan seksual terhadap santri di Kecamatan Muara Dua, Kota Lhokseumawe. Keduanya ditahan di Mapolres Lhokseumawe. Sejauh ini polisi sudah mendeteksi 15 santri yang diduga menjadi korban, lima diantaranya telah dimintai keterangan.

Baca juga: Pencabulan 15 Santri, Warga Enggan Berikan izin Perpanjangan Sewa Pesantren

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com