LOMBOK TENGAH, KOMPAS.com - Agustus (30) dan Sahman (36) sengaja rela datang dari kampungnya di Dusun Rejulat, Desa Sakra Barat, Lombok Timur untuk melihat helikopter yang jatuh Dusun Gilik, Desa Kawo, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), Minggu (14/7/2019) pukul 14.30 WITA kemarin.
Agus mengakui dirinya sangat penasaran ingin melihat helikopter yang jatuh dan ingin berfoto sambil memegangnya bodi pesawat.
Ia tak keberatan harus menempuh perjalanan jauh menuju lokasi heli jatuh tersebut.
"Ya kami datang jauh-jauh hanya ingin berfoto selfie sambil memegang awak pesawat," kata Agus di TKP, Senin (15/7/2019).
Baca juga: Helikopter Jatuh di Sawah di Lombok Tengah
Dia menyebutkan, jarak tempuh rumahnya dengan lokasi TKP pesawat jatuh dapat dithjempuh waktu 3 jam menggunakan mobil.
"Ini kami pakai mobil, dari rumah saya menuju ke sini kurang lebih 3 jam," kata Agus.
Namun sayangnya, keinginan Agus dan Sahman tidak terwujud, karena di TKP sudah dipasangkan police line dan bodi heli sudah ditutup dengan terpal.
"Ya kecewa, tidak bisa berfoto selfie, tadi mohon-mohon sama pak polisi, tapi tidak dikasih," kata Agus.
Hingga kini, heli yang jatuh masih menjadi tontonan warga, sejumlah orang dari berbagai desa maupun kabupaten terus berdatangan penasaran ingin melihat helikopter.
Baca juga: Helikopter Jatuh di Lombok Tengah, Pilot dan Penumpang Selamat
Sebelumnya diberitakan, helikopter yang diketahui milik PT Carpediem Air type BELL 260 L4/PK CDV dengan rute Ungasan- Lombok International Airport-Labuan Bajo-Lombok International Airport-Ungasan, disebutkan sempat hilang kontak sebelum melakukan pendaratan darurat.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.