KOMPAS.com - Syamsir Paro, legislator PAN Bulukumba disebut-sebut merobek lembaran tanda tangan daftar hadir setelah mempertanyakan tidak adanya kue dan makanan saat rapat dengar pendapat di Kantor DPRD Bulukumba, Jumar (12/7/2019).
Dia mempertanyakan hal itu karena hanya ada air mineral di atas meja.
Insiden tersebut terjadi setelah Ketua DPRD Bulukumba Andi Hamzah Pangki, mengetuk palu sebanyak tiga kali sebagai tanda berakhirnya rapat yang membahas tentang sengketa lahan kantor Dinas Koperasi Bulukumba yang diklaim warga.
Berikut fakta anggota dewan robek daftar hadir karena kue telat datang:
Saat itu di atas meja hanya ada air mineral.
"Kalau perjalanan dinas cepat. Kalau kuenya orang lama datang, baru sudah mi semua (tamu) tandatangan. Ini pertanggungjawabannya orang, mana kuenya," kata Syamsir Paro.
Baca juga: Kue Telat Datang, Anggota Dewan Robek Daftar Hadir lalu Walkout
Staff Rumah Tangga Sekretariat DPRD Bulukumba Ani, tampak menangis karena tidak tahu bagaimana cara mempertanggungjawabkan makanan yang telah dipesan sehari sebelum kegiatan tersebut.
Sekretaris DPRD Bulukumba HM Daud Kahal, mengaku menyayangkan sikap Syamsir Paro tersebut. Menurutnya, sikap yang ditunjukkan oleh Syamsir, sangatlah tidak etis.
"Tidak etis, karena ini kan pertanggungjawaban staf saya. Dan ini bukan hal yang fiktif karena kami sudah order sehari sebelum kegiatan, namun pihak ketiga yang terlambat membawa," kata mantan Kabag Humas Setkab Bulukumba itu.
Menurut Daud jika anggota DPRD merasa tidak puas dengan pelayanan staf, DPRD bisa melakukannya dengan cara yang elegan.
Baca juga: Anggota Dewan Robek Daftar Hadir karena Tak Ada Kue, Ini Penjelasannya
Syamsir, kata Andi, hanya mengacak-acak daftar tersebut karena kue dan makanan datang setelah rapat selesai.
Hamzah menjelaskan, RDP DPRD Bulukumba mengundang 30 peserta yang terdiri dari masyarakat, SKPD dan OPD. Saat rapat yang ada hanya air mineral.
“Ada total tamu yang diundang RDP, selalu tidak diberikan konsumsi. Sudah selesai pertemuan, barulah kue itu datang. Kita malu, rakyat kok diperlakukan seperti itu. Kita sudah sering menegur, tapi masih saja terus terjadi. Ini staf penyedia konsumsinya tidak becus,” ujarnya.
Hamzah menuturkan, RDP bukanlah rapat mendadak karena telah diagendakan jauh hari.
Tamu yang hadir sudah bertandatangan dan semua itu ada anggaran konsumsinya. Sedangkan mereka tidak mendapat konsumsi.
"Jadi bagaimana pertanggungjawabannya?” tuturnya.
Baca juga: Diduga Korupsi Proyek Pencucian Danau, Anggota DPRD Kampar Ditangkap
Dia juga membantah jika anggota DPRD Kabupaten Bulukumba dari fraksi PAN, Syamsir Paro, merobek daftar hadir rapat dengan pendapat.
“Pak Syamsir Paro tidak robek itu daftar hadir, cuma acak-acak karena kesal. Kejadian ini bukan pertama kalinya, tapi sering terjadi keterlambatan konsumsi setelah rapat digelar. Sudah tiga kali pertemuan RDP, selalu terlambat dan saat orang sudah bubar. Sementara ada tamu yang diundang dalam rapat, kita malu dong undang orang rapat,” katanya, saat dihubungi, Minggu (14/7/2019).
Baca juga: DPRD NTB Surati Kejari Mataram Minta Penangguhan Eksekusi Baiq Nuril
Dari keterangan sementara, alasan keterlambatan karena pihak ketiga.
“Kita malu, rakyat kok diperlakukan seperti itu. Kita sudah sering menegur, tapi masih saja terus terjadi. Ini staf penyedia konsumsinya tidak becus,” ujarnya.
Hamzah menuturkan, RDP bukanlah rapat mendadak karena telah diagendakan jauh hari.
Sumber : KOMPAS.com (Hendra Cipto), TribunBulukumba.com (Firki Arisandi)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.