Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengantin Cilik di Muba Sulit Ditemui, Keluarga Berdalih Sedang Cari Ikan di Sungai Musi

Kompas.com - 15/07/2019, 06:46 WIB
Rachmawati

Editor

MUSI BANYUASIN, KOMPAS.comPengantin cilik yang masih berusia 14 tahun, yakni RG dan BM, warga Kecamatan Sangat Kabupaten Musi Banyuasin sulit ditemui secara langsung setelah video pernikahannya beredar di media sosial.

Menurut Fajri, paman pasangan pengantin  tersebut pergi menjadi ikan di Sungai Musi.

"Mereka pergi jaring (menangkap ikan) dek, kalau untuk pulangnya tidak menentu. Kalau dapat ikan banyak ya pulang, kalau tidak dapat ikan tidak pulang. Ya, hitung-hitung mencari nafkah untuk istri," ungkap Fajri, paman korban ketika ditemui di rumahnya yang tidak jauh dari tempat tinggal mempelai, Sabtu (13/7/2019).

Baca juga: Viral Video Pengantin Cilik Siswa SMP dengan Murid Kelas 6 SD, Ini Penjelasannya

Menurut Fajri, RG masih belum memiliki pekerjaan tetap. Untuk sememtara, RG dan istrinya yang juga masih berusia 14 tahun ikut menjaring ikan bersama Rici, orangtua RG di Sungai Batas Desa Ngunang, Kecamatan Sanga Desa.

"Disana ada rompok (pondok) jadi bisa temalam (menginap) disana, aku raso mereka menginap disana. Kalau sinyal di sana susah," ujarnya.

Fajri mengatakan, pernikahan antara RG dan BM disetujui kedua keluarga dan sama sekali tidak ada unsur paksaan.

RG dan BM saat pertama bertemu sudah saling suka dan pihak keluarga tidak bisa melarang pernikahan tersebut karena atas kemauan mereka sendiri.

"Kalau sudah nikah yo tidak sekolah lagi, mereka itu sudah sama-sama suka tinggal kita selaku orang tua membina keduanya. Jangan sampai dengan usia mereka yang masih muda menjadi masalah, kami orang tua siap membimbing mereka," kata dia.

Baca juga: Kronologi Truk Seruduk Tenda Pesta Pernikahan, Mempelai Perempuan Tunggang Langgang

Sementara itu, Sekretaris Lurah Ngulak, Zulhan mengungkapkan tiga hari sebelum pernikahan secara agama dilangsungkan, orangtua mempelai perempuan, yakni Erwin sempat datang ke kantor desa untuk mengurus berkas.

"Orangtua RG datang kepada saya, sebelumnya melalui staf administrasi karena ada masalah dengan umur sehingga diserahkan dengan saya. Namun setelah dicek tidak bisa karena pada KK kelahiran mempelai kelahiran tahun 2004," ungkapnya.

Setelah mengetahui usia calon pengantin masih di bawah umur, pihaknya tidak mengeluarkan surat rekomendasi pernikahan.

Zulhan mengatakan pernikahan RG dan BM dilangsukan di Musala Nurul Huda secara agama dan menurut informasi dihadiri cukup banyak orang.

"Secara agama nikah tersebut sah, namun secara administrasi negara tidak sah karena belum cukup umur. Penikahan seperti ini dulu pernah terjadi. Semakin ke sini baru terjadi satu kali ini," kata dia.

Baca juga: Pernikahan Sedarah Kakak dan Adik Kandung Berlangsung Siri, Ini Kata MUI

"Pernikahan yang dilakukan keduanya dilakukan suka sama suka, menurut kami pernikahan ini sangat tidak wajar. Ke depan jika terjadinya hal seperti ini, kita akan melakukan nasihat agat menuruti sesuai peraturan," jelasnya.

Sebuah video pengantin anak-anak beredar di media sosial sejak Jumat (12/7/2019). Pengantin perempuan adalah bocah berusia 14 tahun yang masih duduk di kelas VI SD, sementara mempelai pria itu disebut masih duduk di kelas II SMP.

Pernikahan tersebut berlangsung, Kamis (11/7/2019) lalu di Kelurahan Ngulak, Kecamatan Sanga Desa, Kabupaten Musi Banyuasin (muba).

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Viral Pengantin Cilik Pencari Ikan Sungai Musi di Sekayu, Tak Tahu Kapan Mereka Pulang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com