Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terdampar di Pantai Polewali, Seekor Lumba-lumba Penuh Luka di Sekujur Tubuh

Kompas.com - 13/07/2019, 12:38 WIB
Junaedi,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

POLEWALI MANDAR, KOMPAS.com – Seekor lumba-lumba terdampar di Pantai Sappoang, Kecamatan Binuang, Polewali Mandar, Sulawesi Barat, Sabtu (13/7/2019).

Kondisi lumba-lumba tersebut ditemukan penuh luka-luka di beberapa bagian tubuhnya. Upaya penyelamatan hewan yang dilindungi ini, telah ditangani oleh dinas kelautan dan badan konservasi sumber daya alam setempat.

Warga Kelurahan Amassangan, Kecamatan Binuang, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat dihebohkan dengan kemuculan seekor lumba-lumba yang terdampar di Pantai Sappoang, Kecamatan Biang Polewlai Mandar.

Lumba-lumba dengan panjang sekitar 150 centimeter dan bobot 100 kilogram ini pun menjadi tontonan warga sekitar yang berkerumun untuk melihat mamalia laut ini.

Baca juga: Lumba-lumba Ukuran 2 Meter dengan Luka Tombak Ditemukan Mati di Bengkulu

Lumba-lumba ini pertama kali ditemukan oleh salah seorang nelayan sekitar bernama Jumardi. Dia menemukan lumba-lumba terseok-seok di bibir Pantai Sappoang saat dirinya sedang mencari ikan di laut. Jumardi kemudian melaporkan kejadian ini ke dinas terkait.

Pada tubuh lumba-lumba nahas ini ditemukan beberapa luka sayatan akibat terkena benda tajam yang diduga dilakukan oleh nelayan yang tidak bertanggung jawab saat menangkap ikan di lepas pantai.

Menurut warga penemuan lumba-lumba terdampar seperti ini bukan baru pertama kali terjadi. Dalam tiga tahun terakhir sedikitnya ada tiga ekor lumba-lumba serupa yang juga ditemukan warga terdampar bahkan mati di lokasi yang sama.

Dinas keluatan dan perikanan bersama badan konservasi sumber daya alam kabupaten setempat lalu melakukan upaya penyelematan dengan cara membawa lumba-lumba tersebut ke tepi pantai.

Selanjutnya mamalia laut tersebut diberi penanganan medis oleh tim dari kesehatan hewan dengan cara menjahit lukanya.

Dokter hewan dari Dinas Pertanian dan Peternakan Polman Dr Isnaniah Bagenda menyebutkan bahwa dari hasil pemeriksaan fisik ditemukan sedikitnya ada tiga luka parah di tubuh lumba-lumba nahas tersebut.

Baca juga: Terdampar, Bayi Lumba-lumba di Florida Telan Plastik dan Balon

Petugas kesehatan lalu menjahitnya agar kelak bisa sembuh dan tertutup kembali.

Hingga kini belum diketahui penyebab ikan tersebut luka-luka, namun dari pengamatan fisik ikan tersebut terkena benda tajam.

"Sudah ditangani tim medis, Ada tiga luka di sekujur badannya dan telah kita jahit, nantinya bisa sembuh kembali," jelas Isnaiah Bagenda.

Kadis Kelutan Dan Perikanan Polman Halim Basir mengatakan, setelah diberi penanganan medis oleh dokter hewan, lumba-lumba ini akan ditangkarkan beberapa lama sebelum kembali dilepas ke tengah habitannya.

"Saya sudah serahkan penanganan medisnya ke deokter hewan, nantinya lumba-lumba ini akan kita tangkarkan sebelum dilepas kembali ke habitatnya setelah dinyatakan sembuh," udar Halim Basir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com