Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Luhut Ingatkan Para Bupati Sekitar Danau Toba Harus Mau Kerja Sama...

Kompas.com - 13/07/2019, 10:00 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com – Menko Bidang Kemaritiman Luhut B. Pandjaitan mengatakan bahwa ada empat kawasan pariwisata super prioritas yang akan dikebut pembangunannya oleh pemerintah yaitu Mandalika, Labuan Bajo, Borobudur, dan Danau Toba.

Hal itu disampaikan Luhut saat rapat koordinasi percepatan pengembangan pariwisata Danau Toba di Gedung Institut Del, Laguboti, Jumat  (12/7/2019).

“Pariwisata ini, kita tidak perhatian dan sering melihat sebelah mata. Padahal pariwisata ini penting karena merupakan penghasil devisa yang paling cepat. Banyak masalah yang harus diselesaikan, dan memang tidak ada komando yang jelas. Jadi, kita datang kesini bukan untuk berwacana. Kita akan bicara mengenai apa, siapa, dan bagaimana,” kata Menko Luhut dalam sambutannya.

Baca juga: Luhut: Masa Kotoran Babi Masih Dibuang ke Danau Toba...

Menko Luhut juga bercerita bahwa peningkatan kawasan wisata di Indonesia menjadi perhatian dan harapan dari Presiden Joko widodo.

Menurutnya, Presiden menginginkan wisatawan yang sudah berkunjung berkesan dan menyampaikan kesan baik ini kepada banyak orang.

Terkait pengembangan pariwisata, Luhut juga menjelaskan bahwa harus banyak berkoordinasi dengan pemerintah setempat.

Untuk itu, Menko Luhut mempersilakan para bupati yang berada di kawasan Danau Toba untuk menyampaikan program terpadu maupun destinasi pilihan dari masing-masing daerah.

Ia mengatakan para bupati mengeluhkan mengenai beberapa masalah pembangunan infrastruktur di masing-masing daerahnya. Salah satunya adalah pembangunan jalan lingkar Samosir.

Baca juga: 2 Siswi Asal Jakarta Arungi Danau Toba Sejauh 135 Km dengan Kayak

“Jalan lingkar Samosir saya jadikan dan kerjakan habis-habisan, tapi harus deal. Kalian (para bupati) juga harus serius dan mau bekerja sama. Sampaikan program-program terpadu kalian dan harus fokus. Apa yang harus pemerintah bantu dan teman-teman dari Kementerian tolong dicatat semua,” tambahnya.

Sementara itu Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofyan Djalil yang ikut hadir dalam rapat tersebut mengusulkan agar para bupati  menyusun program terpadu yang diinginkan menjadi wishlist.

“Disusun semuanya, apa saja dari wishlist atau daftar keinginan tadi yang sangat prioritas sekali. Nanti akan kita rapatkan. Tulis semua dan boleh kirim langsung ke saya melalui whatsapp” ujar Menteri Sofyan lalu menyebutkan nomor telepon pribadinya.

Pada kesempata n itu Menteri Sofyan juga menyampaikan  pepatah tempa besi selagi panas.

“Lakukan apa saja yang perlu dilakukan demi mempercepat pariwisata. Bali dimulai dari sangat kecil, dan hari ini Bali sudah luar biasa,” tuturnya.

Baca juga: Akhir Juni Ini, Ada Festival 1000 Tenda Kadera di Danau Toba

Mantan Menteri Pariwisata Mari Elka Pangestu yang juga turut hadir dalam acara tersebut menjelaskan indeks wisatawan yang paling tinggi  mengunjungi Danau Toba adalah pada tahun 1997 sebanyak 800 ribu orang.

“Ini menggambarkan bahwa daerah Danau Toba pernah berjaya, padahal dulu belum ada bandara dan semua melalui jalur darat. Potensi dari segi alam, budaya atau wisata khusus yang ada disini. Itu luar biasa,” pujinya.

Saat menutup rapat koordinasi tersebut Menko Luhut mengingatkan bahwa sinergitas dan koordinasi sangatlah diperlukan.

“Sampaikan, kemudian bicarakan. Jangan jadi proyek, namun memang karena kebutuhan dan dikerjakan dengan tepat. Terimakasih dan mohon bantuannya,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com