Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asa Bagi Suami Istri Patah Kaki di Flores: Mukjizat dan Kebaikan Itu Ada...

Kompas.com - 13/07/2019, 08:57 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - "Bagi kami ini mukjizat luar biasa. Kami hanya balas dengan doa saja untuk semuanya," ujar Yoventa dengan wajah semringah,

Hari itu, Jumat (12/7/2019), Yoventa Timbu (35) dan suaminya Quido Fan Areso (39) mendapatkan kunjungan dari staf Sekretariat Presiden (Setpres) RI, Adun Rusmawan di Biara Susteran PACR, Kelurahan Kota Baru, Kecamatan Alok, Kota Maumere.

Adun Rusmawan menyerahkan santunan sebesar Rp 10 juta untuk suami istri yang sama-sama patah kaki karena kecelakan kendaraan Januari 2019 lalu.

Uang sebesar Rp 10 juta tersebut dimasukkan dalam sebuah tas kecil yang ada dalam pegangan Quido.

Baca juga: Suami Istri Patah Kaki di Flores Tak Sangka Dapat Kejutan dari Jokowi

Santunan tersebut diberikan setelah kunjungan kerja Presiden Jokowi ke tanah NTT tepatnya di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat selama dua hari sejak Rabu (10/7/2019).

"Tadi itu dibilang, uang ini untuk perawatan kaki saya dan istri. Begitu pesan dari Pak Jokowi," sambung Quido.

Selain menyerahkan uang santunan, menurut Quido, staf Setpres RI juga menanyakan kondisi kesehatan serta melihat rumah tempat tinggal mereka.

Suami istri asal Kabupaten Sikka tak menyangka Presiden Jokowi peduli dengan apa yang menimpa mereka.

Baca juga: Akhirnya, Suami-Istri yang Patah Kaki di Flores Tak Lagi Gunakan Tongkat

 

Berawal dari kecelakaan lalu lintas 6 bulan lalu

Foto : Suami Isteri, Quido Van Areso dan Yoventa Timbu, saat diwawancarai Kompas.com, Sabtu (6/7/2019). Nansianus Taris Foto : Suami Isteri, Quido Van Areso dan Yoventa Timbu, saat diwawancarai Kompas.com, Sabtu (6/7/2019). 
Kedatangan staf Setpres tersebut berawal dari cerita pilu Quido dan istrinya 6 bulan lalu, tepatnya Rabu, 23 Januari 2019.

Saat mengendarai motor di Kabupaten Ende, Flores, NTT, Quido dan istrinya ditabrak mobil yang mengakibatkan kaki suami istri itu patah.

"Waktu itu kami berobat di RSUD Ende tetapi tidak lama. Saat saya sadar, kami langsung keluar dari rumah sakit dan langsung pulang ke sini, Maumere," kata Quido kepada Kompas.com, Sabtu (6/7/2019).

Mereka kemudian tinggal di gubuk peninggalan orangtua Quido di Dusun Ahu Wair, Desa Nanga Tobong, Kecamatan Waigete, Kabupaten Sikka, Flores. Selama puluhan tahun gubuk itu dalam keadaan kosong dan tidak ada barang di dalamnya.

Baca juga: Curhat Suami-Istri yang Patah Kaki di Flores: Terima Kasih, Kami Sudah Bisa Tidur Nyaman

Gubuk yang ditinggali suami istri dan dua anaknya itu berukuran 5x5 meter, berdinding bambu, berlantai tanah, dan beratap seng tua yang sudah berlubang.

Mereka tidur di tanah beralasan anyaman bambu. Sementara pakaian berserakan di bawah karena mereka tidak memiliki lemari

Karena patah kaki mereka tidak bisa bekerja dan tidak memiliki biaya untuk berobat ke rumah sakit untuk memeriksakan kondisi kaki mereka. Untuk berdiri keduanya harus menggunakan bantuan tongkat kayu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com