Namun, karena kondisi ekonomi keluarganya lebih baik dari Pasha, Romi akhirnya mendaftarkan diri di sekolah swasta.
Saat SMP Hengky mulai menjadi pemulung. Namun bukan pemulung keliling, tapi memungut sampah di gedung serbaguna depan rumahnya.
“Rumah saya dekat Gedung Pemuda, gedung serbaguna yang besar. Dalam seminggu suka ada tiga kali acara. Apalagi pas weekend banyak orang berada menikah di sana,” ucapnya.
Biasanya, sampah-sampah nikahan seperti kardus, gelas air mineral, dan lainnya dibiarkan begitu saja. Itulah yang dikumpulkan Hengky dan teman-teman di kampungnya untuk dijual.
Memasuki SMA, pekerjaan Hengky bertambah seiring bisnis barunya sang ayah menjadi agen oli motor. Setiap hari, ia mengendarai pikap untuk memasukkan oli ke warung-warung.
Dus oli itu tidak diturunkan di warung, tapi dikumpulkan Hengky dan dijual. Hasilnya sekitar Rp 150.000 per bulan, uang yang cukup besar di tahun 1998.
Hasil dari penjualan dus-dus itu, ia jadikan modal untuk menyuplai alat tulis kantor (ATK) ke koperasi sekolahnya.
“Sejak kecil ayah mengajarkan disiplin, bagaimana bertahan hidup,” ungkap suami Sonya Fatmala ini menjelaskan.
Baca juga: Kisah Hengky Kurniawan: Dari Pemulung, Artis, hingga Wakil Bupati Bandung Barat
Syamsir Paro, legislator PAN Bulukumba merobek lembaran tandatangan daftar hadir setelah mempertanyakan tidak adanya kue dan makanan saat rapat dengar pendapat di Kantor DPRD Bulukumba, Jumat (12/7/2019).
Dia mempertanyakan hal itu karena hanya ada air mineral di atas meja.
Insiden tersebut terjadi setelah Ketua DPRD Bulukumba Andi Hamzah Pangki, mengetuk palu sebanyak tiga kali sebagai tanda berakhirnya rapat yang membahas tentang sengketa lahan kantor Dinas Koperasi Bulukumba yang diklaim warga.
Rapat tersebut menghadirkan Dinas Perumahan, Pemukiman dan Pertanahan (DP3) dan ahli waris.
"Kalau perjalanan dinas cepat. Kalau kuenya orang lama datang, baru sudahmi semua (tamu) tandatangan. Ini pertanggunjawabannya orang, mana kuenya," kata Syamsir Paro.
Padahal saat itu para undangan telah menandatangani daftar hadir kegiatan RDP, sebagai pertanggunjawaban atas hidangan berupa kue dan nasi kotak.
Setelah merobek daftar hadir, Syamsir beranjak pergi dari ruang paripurna.
Lima menit setelah Syamsir dari ruang rapat, makanan yang dipesan oleh sekretariat DPRD Bulukumba kemudian datang.
Baca juga: Kue Telat Datang, Anggota Dewan Robek Daftar Hadir lalu Walkout
Sumber: KOMPAS.com (Rachmawati, Reni Susanti, Masriadi, Nansianus Taris, Michael Hangga Wismabrata)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.