Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Orangtua Santri: Kami Trauma, Bantu Anak Kami Pindah dari Pesantren Ini | Kejutan dari Jokowi

Kompas.com - 13/07/2019, 06:20 WIB
Candra Setia Budi

Editor

Dua hari terakhir, tercatat 70 orangtua datang mengunjungi pesantren. Di sana ada tim Pemerintah Kota Lhokseumawe yang mencatat keperluan orangtua santri.

Kepala Humas Pemerintah Kota Lhokseumawe, Muslem menyebutkan, saat ini masih mendata seluruh keperluan santri di pesantren tersebut.

“Misalnya, mereka mau pindah. Kita bantu administrasi pemindahan ke sekolah lain. Terpenting data dulu,” katanya.

Hingga siang ini, sambung Muslem, pihaknya belum menerima berapa jumlah santri di pesantren tersebut.

Baca juga: Orangtua Santri: Kami Trauma, Bantu Anak Kami Pindah dari Pesantren Ini…

2. Kejutan dari Jokowi, ini mukjizat luar biasa

Quido bercerita bahwa staf Sekretariat Presiden (Setpres) menanyakan perkembangan kondisi dan penanganan kesehatan sejak kecelakaan, Januari 2019 lalu.

"Luar biasa sekali, tidak sangka sampai Pak Presiden Jokowi bisa peduli dengan kami dengan berikan santunan. Pak Presiden kasih santunan kami berupa uang Rp 10 juta. Uangnya tadi diisi pakai tas kecil, yang bawa tadi itu katanya staf dari Istana Kepresidenan," ujar Quido, Jumat siang.

Selain itu, staf Setpres juga sudah melihat kondisi rumah yang selama ini ditempati kedua pasangan itu yang memang sudah reyot.

"Tadi itu dibilang, uang ini untuk perawatan kaki saya dan istri. Begitu pesan dari Pak Jokowi," kata Quido.

Sementara itu, Yoventa mengaku sangat bahagia dan terharu karena mendapat santunan dari Jokowi. Yoventa tak menyangka, Jokowi peduli dengan apa yang menimpa mereka.

Baca juga: Kejutan dari Jokowi, Ini Mukjizat Luar Biasa

3. Cerita Pasha, yang ditolak SMP Negeri

Pasha Pratama (12) warga Padukuhan Bulu, RT 05 RW 14, Desa Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo, Gunungkidul Saat Ditemui Kamis (11/7/2019)MARKUS YUWONO Pasha Pratama (12) warga Padukuhan Bulu, RT 05 RW 14, Desa Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo, Gunungkidul Saat Ditemui Kamis (11/7/2019)

Muhammad Pasha Pratama (12), warga Padukuhan Bulu, RT 005 RW 014, Desa Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo, merasa kecewa saat tahu namanya tak tercantum di papan pengumuman SMPN 2 Karangmojo, Gunungkidul, DIY.

Kondisi keluarganya yang pas-pasan, membuat harapan Pasha untuk melanjutkan sekolah, pupus.

Nenek Pasha, Rebi (65), menceritakan, ibu kandung cucunya itu sudah lama meninggal dunia dan ayahnya, Sugeng, mengidap gangguan jiwa.

Sementara itu, Pasha ternyata tak seorang diri. Romi Kurniawan (12), yang rumahnya tidak jauh dari rumah Pasha, sempat ditolak di SMPN Karangmojo.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com