Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Nelayan Beristri Tiga, Jaringan Narkoba Internasional yang Masih "Amatiran"

Kompas.com - 12/07/2019, 16:33 WIB
Dewantoro,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Awal Juli 2019, petugas Badan Narkotika Nasional Provinsi Sumatera Utara berhasil mengungkap kasus peredaran narkotika jenis sabu sebanyak 81 kilogram dan 102.657 butir pil ekstasi.

Sebanyak 13 orang ditetapkan sebagai tersangka. Satu di antaranya adalah Tarmizi alias Geng yang ditangkap di di Gang Riski, Bandar Klippa, Percut Sei Tuan, Deli Serdang, Sumut.

Dalam konferensi pers di Kantor BNN Sumut, Jumat (12/7/2019), Direktur Tindak Pidana Pencucian Uang BNN Brigjen Bahagia Dachi mengungkap fakta menarik tentang Tarmizi yang menjadi tersangka untuk kasus pencucian uang bersama dengan Hanafi dan Amirrudin.

Adapun, Tarmizi adalah ayah kandung Hanafi dan mertua Amirrudin.

Menurut Dachi, pelaku pencucian uang biasanya melibatkan orang yang tidak dikenal. Namun, Tarmizi justru menyuruh keluarganya membuat rekening yang kemudian digunakan untuk menampung uang dari hasil kejahatan.

Dalam kasus ini, polisi menyita sejumlah rekening yang di dalamnya terisi total Rp 2,5 miliar. Kemudian, 10 unit kendaraan roda empat dan juga sejumlah aset tak bergerak berupa rumah kontrakan di Tanjung Balai Asahan, dan beberapa rumah di Kota Medan dan Pasar 3 Marelan.

Baca juga: Dikira Sabu, 8 Bungkus Bubuk Putih Ternyata Garam Campur Tawas

Amatiran

Dalam jaringan narkoba internasional, menurut Dachi, posisi Tarmizi berada di bawa bandar. Namun, nelayan yang beristri tiga itu tampak tidak mahir untuk menyembunyikan uangnya.

Menurut Dachi, hal tersebut bisa dilihat dari cara Tarmizi membeli mobil. Tarmizi membeli mobil dengan transfer langsung dari rekeningnya ke showroom.

Kemudian, mobil-mobil itu pun berada di beberapa tempat yang mudah dilihat orang, yakni di Tanjung Balai - Asahan hingga Medan dan sekitarnya.

"Mengenai istri-istrinya, sampai sekarang masih kita lakukan pemeriksaan. Soal statusnya, kita akan lihat nantinya. Makanya kan dalam TPPU itu ada yang aktif dan pasif. Keduanya bisa menjadi tersangka," kata Dachi.

Menurut Dachi, di dalam rekening-rekening yang disita dari Tarmizi, terdapat aktifitas yang besar dengan nilai fantastis.

Kepada wartawan, Tarmizi mengaku bahwa dirinya melibatkan keluarganya karena disuruh oleh seseorang bernama Syamsir. Menurut Tarmizi, saat bertemu Syamsir di Malaysia, dia diminta membuat banyak rekening atas nama keluarganya.

Tujuannya, agar uang hasil penjualan narkotika itu tersamarkan.

"Di sana ketemu Syamsir, terus langsung menghubungi saya nyuruh bikin rekening sekeluarga, supaya bisa kirim uang di sini sedikit, di sana sedikit. Syamsir itu yang ngendalikan saya," kata Tarmizi.

Amirudin yang menikah dengan anak pertama Tarmizi, mengaku disuruh membuat rekening oleh mertuanya. Namun, dia tidak pernah memegang rekening maupun ATM-nya.

Amirudin mengaku segan untuk menanyakan kepada mertuanya mengenai uang di rekeningnya yang bisa mencapai miliaran rupiah.

"Saya tahu mertua saya nelayan, tapi tak pernah tahu kalau soal narkotika. Tapi kenapa bisa miliaran di situ? Saya curiga, tapi tak menanyakan karena segan. Saya tak pernah ambil uang di situ karena ATM dan rekening itu sama mertua," kata Amirudin.

Baca juga: Polri Ringkus 7 Kurir Narkoba Jaringan Internasional, Bawa 77 Kg Sabu dan 10.000 Ekstasi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com