Kumpulkan Kepala Daerah, Ini Kata Ridwan Kamil soal Janji Kampanye

BANDUNG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengumpulkan 27 kepala daerah se-Jabar dalam kegiatan Koordinasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Kopdar) Triwulan III di Prima Sankanhurip Resort, Kabupaten Kuningan, Kamis (11/7/2019) kemarin.

Kopdar merupakan budaya baru yang digagas sebagai wadah untuk menyerap aspirasi dan mengikis miskomunikasi antar daerah.

Dalam acara tersebut, pria yang akrab disapa Emil itu berkomitmen untuk membawa Jabar juara lahir batin, sesuai dengan tagline kampanyenya.

"Tradisi Kopdar ini adalah tradisi baik, insya Allah makin hari terjadi minimalisasi dari miskomunikasi yang kita hadapi. Saya optimis tahun 2020-2021 Jabar ngabret, juara," kata Emil.

Baca juga: Ini Desain LRT Bandung yang Diajukan Ridwan Kamil

Program prioritas dan bantuan keuangan

Dalam kesempatan itu, ia pun memaparkan sembilan program prioritas tahun 2020.

Masing-masing yakni akses pendidikan untuk semua, desentralisasi layanan kesehatan, pertumbuhan ekonomi umat berbasis inovasi, pengembangan destinasi dan infrastruktur pariwisata, pendidikan agama dan tempat ibadah juara.

Kemudian, infrastruktur konektivitas wilayah, gerakan membangun desa, subsidi gratis golongan ekonomi lemah, dan nnovasi pelayanan publik serta penataan daerah.

Dalam pertemuan itu, Emil pun berkomitmen untuk membantu akselerasi pembangunan di daerah lewat bantuan keuangan provinsi. Namun, ia memberlakukan pola baru untuk menentukan besaran bantuan keuangan tiap daerah.

Tiga penilaian itu yakni, jumlah penduduk, prestasi daerah, dan insentif berdasarkan kesuksesan daerah mengimplementasikan program provinsi. Pemerintah Provinsi Jawa Barat menganggarkan sekitar Rp 4,4 triliun untuk bantuan keuangan daerah untuk tahun 2020.

"Saya gak tahu dulu penilaiannya bagaimana. Intinya kita tidak akan asal memberi," ujar Emil.

Baca juga: Ridwan Kamil Akui Depok Punya Masalah Pelik

Janji kampanye

Dalam pertemuan itu, Emil merangkum sejumlah curahan hati para kepala daerah. Pertama  soal pembangunan infrastruktur dari mulai jalan, jembatan, hingga tempat pengelolaan sampah.

"Tadi bisa dilihat, kompleksitas masalahnya sangat besar, tapi hampir setengahnya kembali masalah infrastruktur. Jalan penghubung, transportasi, persampahan, dan lain-lain," kata Emil.

Ia menyadari dana bantuan dari provinsi tak bisa merealisasikan semua janji kampanye. Emil memperkirakan, perlu sekitar Rp 800 triliun untuk mewujudkan seluruh targetnya.

Karena itu, Emil berjanji untuk rajin melobi pemerintah pusat, agar Jabar mendapat atensi lebih besar.

"Kita komit sumber pembangunanan ini kan ada pintu APBN. Kita akan lobi dengan hasil dan detail dari tingkat II. Saya akan lobi kementrian, Presiden, untuk memprioritaskan Jabar yang memang penduduknya secara populasi paling besar. Dari semua aspirasi yang kita wujudkan hanya 30 persen," kata Emil.