Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TNI Bangun MCK, Warga Wania Papua Kini Tak Perlu Lagi Mandi di Sungai

Kompas.com - 12/07/2019, 11:08 WIB
Kontributor Kompas TV Timika, Irsul Panca Aditra,
Farid Assifa

Tim Redaksi

TIMIKA, KOMPAS.com - Cuaca siang itu di Kampung Mandiri Jaya, Disrtik Wania, Kabupaten Mimika, Papua terlihat mendung.

Sejumlah prajurit TNI tampak semangat membangun tempa mandi, cuci, dan kakus (MCK) untuk mendorong percepatan pembangunan di Kampung Mandiri Jaya.

Bersama warga, mereka saling bahu-membahu membangun MCK umum. Mengingat kampung seluas kurang lebih tiga hektar dengan jumlah penduduk 944 jiwa itu minim fasilitas MCK umum.

Selama ini, sebagian besar penduduk kampung hanya memanfaat aliran sungai untuk mandi, mencuci pakaian, kakus. Terkadang mereka juga mengandalkan air hujan.

Baca juga: Petinju Asal Papua, Geisler Ap, Terpaksa Galang Dana Demi Pertahankan Gelar Juara

Ada pula yang memiliki sumur dan kamar mandi, namun hanya sebagian kecil dari jumlah 350 kepala keluarga yang mendiami kampung tersebut.

Kepala Kampung Mandiri Jaya Natalis Weya mengatakan, selama ini kampungnya kurang tersentuh pembangunan, sehingga apresiasi pun diberikan kepada TNI yang telah mendorong percepatan pembangunan kampungnya.

MCK yang dibangun ini tentu baginya akan sangat memberikan manfaat. Apalagi dalam satu rumah bisa ditinggali lebih dari satu kepala keluarga. Warga juga tidak harus lagi ke sungai untuk mandi maupun mencuci pakaian.

"Kami senang dengan adanya kegiatan pembangunan di kampung kami," kata Natalis.

Pembangunan MCK ini merupakan salah satu program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-105 tahun 2019 di wilayah teritorial Kodim 1710/ Mimika.

Ada tiga unit MCK dibangun dengan ukuran masing-masing MCK 7 x 3,8 meter. MCK ini akan digunakan warga setempat untuk keperluan mandi, mencuci, dan buang air.

Selain MCK, juga dibangun sumur bor dan tempat penampungan air.

Pasiter Kodim 1710/Mimika Kapten Inf Akhmad Zaini mengatakan, pelaksanaan TMMD di Kampung Mandiri Jaya akan berakhir pada 8 Agustus.

Untuk mencapai semua target, maka pengawasan terus dilakukan sehingga program dari TMMD ini berjalan sukses, dan warga dapat menggunakan fasilitas umum yang telah dibangun.

"Kita pantau terus agar sesuai dengan perencanaan, termasuk hasil yang ingin dicapai baik ketepatan waktu maupun kualitasnya," kata Zaini, Kamis (11/7/2019).

Menurut dia, kerja sama yang baik antara Satgas TMMD dan warga dapat menumbuhkankembangkan hubungan emosional yang solid antara TNI dan masyarakat.

Selain itu, kegiatan ini dapat menyamakan persepsi guna menciptakan kerja sama yang erat dalam rangka mewujudkan kemanunggalan TNI-Rakyat.

“Sebagai anggota TNI, kami harus bisa membangun komunikasi yang kuat dan erat dengan masyarakat di mana pun kita berada,” katanya.

Kampung Mandiri Jaya dipilih sebagai lokasi TMMD karena dari 152 kampung/desa yang tersebar di 18 distrik di Mimika, hanya kampung ini satu-satunya menolak peredaran minuman keras (miras).

Bahkan, penduduk kampung mayoritas orang asli papua (OAP) asal pegunungan ini tidak segan-segan mengusir warganya sendiri bila kedapatan mabuk di lingkungan kampung.

Kampung Mandiri Jaya memiliki luas 3 kilometer persegi dengan 11 RT. Sedangkan jumlah kepala keluarga 350, dengan jumlah penduduk 944 jiwa terdiri dari laki-laki 514 jiwa dan perempuan 430 jiwa.

Baca juga: Galangan Kapal Ditemukan di Hutan Papua, Ini Respon TNI dan Polri

Pada umumnya, warga di kampung ini berprofesi sebagai petani. Sedangkan rumah mereka 95 persen terbuat dari papan kayu.

Penduduk kampung ini merupakan eksodus dari Kampung Kwamki Lama yang kini disebut Distrik Kwamki Narama, pada sekitar tahun 2006 - 2007 lalu.

Warga memilih mengungsi lantaran pada tahun itu wilayah Kwamki Lama sering terjadi perang suku akibat suatu tindak kriminal yang berawal dari miras.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com