Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Mbah Paerah, Usia 85 Tahun Mulai Tuli dan Sulit Bicara, Semangat Tak Padam Bekerja Jadi Kuli Gendong...

Kompas.com - 12/07/2019, 09:20 WIB
Sukoco,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

MAGETAN , KOMPAS.com  -  Mbah Paerah (85) terkantuk kantuk dengan bersandar pada sebuah pohon di selasar Pasar Wage  Kabupaten Magetan Jawa Timur setelah sejak pukul 03:00 dini hari beraktivitas sebagai kuli gendong.

Pukul 09:00 WIB bersama kuli gendong lainnya biasanya mereka berkumpul di selasar pasar bagian Selatan untuk menunggu jemputan pulang.

Berbincang dengan Mbah Paerah harus dengansedikit berteriak karena pendengarannya sudah mulai berkurang. Suaranya pun lebih banyak seperti bisikan yang sulit dipahami.

“Sudah tuli dan susah bicara itu, mas. Kalau ngomong harus kencang,” ujar Mbah Jumirah (64) sesama kuli gendong, Kamis  (11/07/2019).

Yang menggunakan jasa  gendong Mbah Paerah biasanya hanya pedagang sayur keliling yang sedang mengambil dagangan di pasar Sayur Magetan.

Baca juga: Kisah Nenek 72 Tahun Lumpuhkan Penjahat, Korban Terseret 20 Meter hingga Pelaku Tewas

 

Barang yang dibawa Mbah Paerah juga tidak terlalu berat , hanya bungkusan  tahu, mie instan atau sayuran yang dibungkus plastik.

Mbah Paerah adalah warga Desa Selotinatah, Kabupaten Magetan. Menurut Mbah Jumirah, ia memiliki beberapa orang  anak yang merantau di luar kota.  

Kebiasaan bekerja keras di masa muda membuat Mbah Paerah enggan berada di rumah. Hasil dari bekerja sebagai kuli gendong digunakan untuk menutupi kebutuhan sehari-hari Mbah Paerah.

"Dulunya penjual gula di pasar sini, sekarang jadi kuli gendong. Kalau jadi kuli gendongnya sudah lama sekali, berapa tahunnya saya tidak tahu, lama sudah itu,” imbuh Mbah Jumirah.

Baca juga: Kisah Pilu Nenek Amur, Sebatang Kara di Gubuk Reyot, Teriak-teriak Saat Lapar...

Pendapatan kecil

Di Pasar Sayur Kabupaten Magetan terdapat puluhan penjual jasa gendong, baik laki laki maupun perempuan.

Terdapat dua area yaitu area pasar sayur yang terletak di bagian utara pasar di mana barang yang diturunkan biasanya berupa sayur mayur, sementara di bagian Selatan atau area pasar wage biasanya barang yang diturunkan adalah buah-buahan.

Mirah (35), salah satu kuli gendong selama 15 tahun terakhir mengaku bisa membawa pulang Rp 30.000 per hari.

Pendapatan tersebut masih dikurangi untuk ongkos berangkat ke pasar dari rumahnya di Desa Ngariboyo sebesar Rp 10.000. 

Itupun masih dikurangi untuk membeli beras sebesar Rp 10.000 untuk dibawa pulang.

“Yang Rp 10.000 untuk jajan anak-anak di rumah. Dapat Rp 30.000 itu sudah banyak,” katanya.

Baca juga: Kisah Hengky Kurniawan: Dari Pemulung, Artis, hingga Wakil Bupati Bandung Barat

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com