KOMPAS.com - Satu kapal yacht berbendera Australia, mengalami kerusakan di Perairan Laut Sawu, Nusa Tenggara Timur (NTT) berhasil ditemukan Tim SAR dan kembali bersandar di Pelabuhan Seba, Kabupaten Sabu Raijua, NTT.
Namun, pemilik kapal warga negara Australia yang mengalami kerusakan di Perairan Laut Sawu, NTT, sempat menolak saat akan dievakuasi oleh Tim SAR Kupang.
Berikut fakta kapal yacht berbendara Australia yang mengalami kerusakan hingga pemiliknya menolak untuk dieavkuasi:
Menurut Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kupang, Emi Frizer, yacht mengalami kebocoran di Perairan Laut Sawu pada koordinat 9° 06' 55.92" S - 121° 55' 52.14" E.
"Kami dapat laporan tadi siang sekitar pukul 11.10 Wita, bahwa kapal yacht yang memuat empat orang mengalami kebocoran," ungkapnya, kepada Kompas.com, Selasa (9/7/2019) malam.
Setelah menerima laporan, lanjut Emi, ia berkoordinasi dengan sejumlah pihak dan pada pukul 15.10 Wita sore tadi, pihaknya memberangkatkan sejumlah personel ke lokasi kejadian.
Tim Rescue berjumlah lima orang bersama potensi SAR menggunakan 1 unit KN SAR Antareja 233 Kupang dengan 12 orang ABK menuju lokasi kejadian guna melaksanakan operasi SAR, namun kapal tidak berhasil ditemukan.
kapal yacht berbendera Australia, yang mengalami kerusakan di Perairan Laut Sawu, NTT, akhirnya kembali bersandar di Pelabuhan Seba, Kabupaten Sabu Raijua, NTT.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kupang, Emi Frizer, mengatakan, kapal itu mengangkut enam orang.
"Kapal itu mengalami kebocoran saat berada di perairan Laut Sawu, sehingga sempat hilang dan kita temukan tadi malam," kata Emi kepada Kompas.com, Rabu (10/7/2019) pagi.
Enam orang yang berada di kapal itu, lanjut Emi, dalam kondisi sehat. Enam orang itu terdiri dari satu warga negara Australia dan lima warga Indonesia.
Emi merinci, enam orang itu yakni Antony Heritos, Yotan, Mabire, Lobo, Yanto dan Ayu.