Dia menyebutkan, pelecehan itu berupa oral seks yang diminta pada santri oleh pimpinan dan guru pesantren tersebut. Mayoritas santri yang jadi korban adalah anak di bawah umur, berusia 13-14 tahun.
“Sejauh ini 15 santri yang teridentifikasi menjadi korban. Namun yang sudah diperiksa itu lima orang. Kita belum tau apa motifnya, tersangka sampai sekarang pun belum mengaku,” sebutnya.
Baca juga: Diduga Cabuli 15 Santri, Pimpinan Pesantren dan Satu Guru Ditahan
Pasca-operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap pejabat daerah di lingkungan Pemprov Kepri, keberadaan Gubernur Kepri Nurdin Basirun tidak diketahui.
"Dari tadi kami masih berusaha mencari tahu keberadaan Pak Gubernur," kata Kepala Biro Humas dan Protokol Pemprov Kepri Zulkifli melalui telepon, Rabu (10/7/2019) malam tadi.
Zulkifli mengaku sudah berusaha menghubungi ponsel gubernur, tetap tidak aktif. Begitu juga ponsel ajudan dan sopir gubernur juga tidak aktif.
"Tidak ada yang bisa dihubungi, bahkan ponsel ajudan dan sopir juga ikutan tidak aktif," katanya.
Zulkifli berharap tidak terjadi sesuatu hal yang berat terhadap Gubernur Kepri.
Baca juga: Kabag Humas Pemprov Mengaku Tak Tahu Keberadaan Gubernur Kepri Pasca-OTT KPK
Sumber: KOMPAS.com (Rachmawati, Labib Zamani, Masriadi,Hadi Maulana)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.