Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Arkeolog Temukan Kerusakan Pada Situs Pataan, Diduga akibat Gempa

Kompas.com - 11/07/2019, 16:56 WIB
Hamzah Arfah,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

LAMONGAN, KOMPAS.com – Proses ekskavasi tahap ketiga terus dikerjakan Badan Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Trowulan, Jawa Timur, di Situs Pataan, yang berada di Dusun Montor, Desa Pataan, Kecamatan Sambeng, Lamongan, Jawa Timur.

Hanya saja, pihak BPCB masih kesulitan untuk bisa membuka atau mengungkap keberadaan bentuk dalam dari bangunan utama yang diduga vihara, lantaran bangunan sudah rusak tertimbun reruntuhan bercampur tanah.

“Di bangunan utama kami sudah membuka 11 kotak, yang ukuran satu kotak itu 4x4 meter. Kami mendapati data itu runtuhannya cukup masif, terlihat adanya patahan di beberapa bangunan, sepertinya memang bangunan ini rusak karena gempa. Karena pola runtuhnya itu kompak sekali, cukup masif,” kata arkeolog BPCB Trowulan, Wicaksono Dwi Nugroho, Kamis (11/7/2019).

Baca juga: Situs Pataan di Lamongan Diduga Bekas Tempat Ibadah dan Permukiman Elit

“Kami menemukan pintu masuk di sebelah barat bangunan utama, yang kelihatannya bangunan atap itu runtuh mengisi ruang yang ada di dalamnya,” tambah dia.

Situs Pataan sendiri sudah tiga kali dilakukan ekskavasi, dengan tahap pertama dilakukan oleh BPCB pada medio 2013.

Kemudian, ekskavasi kembali dilanjutkan pada 2018 lalu, dan saat ini yang sudah dimulai sejak awal bulan kemarin.

Pada tahapan kali ini, dua agenda utama yang dilakukan sejak 3 Juli 2019 lalu adalah menampakkan bentuk denah bangunan utama, serta mengungkap atau membuka bangunan baru yang berada di sisi selatan bangunan utama.

Jajaran BPCB Trowulan sudah mendapatkan dua target yang dibidik, dengan mengetahui luasan situs dan bangunan baru yang diduga stupa.

“Untuk ukuran bangunan utamanya ini berbentuk persegi, berukuran 18,88 meter dan lebar 12,30 meter, kita menduga ini bangunan vihara,” ujar dia.

Baca juga: Bangunan Baru yang Ditemukan di Situs Pataan Menyerupai Stupa

Mengelilingi bangunan utama, pihak BPCB Trowulan juga menemukan beberapa komponen batu berbentuk lingkaran yang menyerupai stupa.

Salah satunya, bangunan yang baru ditemukan di sisi selatan bangunan utama.

“Terbukti kami membuka gundukan tanah itu membentuk bangunan stupa, sehingga dalam kompleks ini kami menduga pertama alirannya pada zamannya itu Budha, merujuk sebagai pusat pendidikan agama Budha, tempatnya biksu-biksu,” ujar dia.

Denah dan gambaran mengenai Situs Pataan tampaknya sudah kian dekat didapatkan oleh tim BPCB, meski hal tersebut tampaknya belum dapat dilakukan dalam waktu dekat.

Hal itu mengingat ekskavasi tahap tiga oleh BPCB ditarget hanya selama sepuluh hari.

“Tahun depan, kami coba akan buka apa ruangnya dan berapa luasannya bagian dalam.

Baca juga: Bangunan Baru Ditemukan Saat Penggalian Tahap 3 Situs Pataan di Lamongan

 

Tahun ini kami hanya mencari bagaimana denah dari bangunan ini. Sementara, bangunan utama dan selatan,” ucap dia.

Namun, dari temuan yang sudah didapatkan, BPCB mulai dapat menyimpulkan mengenai luasan lahan Situs Pataan.

Termasuk, gapura atau pintu masuk menuju lokasi bangunan utama yang berbentuk gapura bentar.

“Kalau melihat pagar kelilingnya sendiri 72x71 meter, berarti kompleks dalamnya sekitar 1.500 meter persegi. Ada pintu gerbang yang ada di sebelah barat, yang sepertinya berbentuk gapura bentar,” kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com