Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengaku Ayamnya Dibakar Saat Warga Protes Hama Lalat, Peternak Gugat Rp 1 Miliar

Kompas.com - 11/07/2019, 16:26 WIB
Rachmawati

Editor

KUALASIMPANG, KOMPAS.com – Sutriono, seorang peternak ayam Jamurjelatang, Kemukiman Saptajaya, Kecamatan Rantau, Aceh Tamiang mengajukan gugatan ke Pengadilan Negeri (PN) Kualasimpang.

Gugatan itu dilayangkan pada Juparto, Datuk Penghulu Jamurjelatang. Sutriono merasa dirugikan secara materiel hingga Rp 1 miliar.

Gugatan yang dilakukan Sutriono berawal dari warga yang memprotes serbuan hama lalat ke seluruh rumah di Saptajaya dengan mendatangai peternakan Sutriono.

Sidang perdana gugatan ini seharusnya dilangsungkan di PN Kualasimpang pada Rabu (10/7/2019, tetapi karena ada kesalahan penulisan identitas tergugat, agenda sidang ditunda pekan depan.

Baca juga: Peternak Bebek di Jombang Cabuli Guru Les Privat Adiknya

“Mereka demo (unjuk rasa) ke rumah saya, kerah baju saya ditarik-tarik, ayam saya dibakar hidup-hidup,” kata Sutriono.

Dia juga menuduh massa menjarah sejumlah barang pribadinya, seperti timbangan, setrika, cangkul, bola lampu hingga ayam. Menurutnya aksi massa tersebut disaksikan perangkat kecamatan, termasuk Datuk Penghulu Jamurjelatang, Juparto.

“Mereka memaksa saya menutup peternakan yang merupakan satu-satunya tempat saya mencari nafkah,” kata Sutriono.

Sementara itu Juparto menilai gugatan ke dirinya salah alamat, karena saat aksi Juparto mengaku justru dia yang menenangkan massa.

Selain itu dia juga memastikan tidak ada yang memprovokasi warga apalagi terlibat penjarahan.

Baca juga: Harga Ayam Kini Rp 19.000 Per Ekor, Peternak Bisa Bernafas Lega

“Saya terkejut, tiba-tiba saya digugat, padahal saya ada di situ untuk mencoba menenangkan warga saya,” kata Juparto.

Dalam gugatan yang diajukan Sutriono,  Juparto dituntut membayar ganti rugi Rp 1 miliar dengan rincian denda pengembalian ayam Rp 10 juta, pembuatan kandang Rp 430 juta, dan biaya operasional sebanyak lima kali dengan total Rp 225 juta.

Berawal dari munculnya ribuan lalat

Ribuan lalat menyerang seluruh kampung di Mukim Saptajaya, Kecamatan Rantau, Aceh Tamian sejak sebelum puasa.

Lalat dalam jumlah besar ini membuat warga tidak nyaman ketika berada di dalam rumah. Bahkan ada warga yang terpaksa membuat kue lebaran di dalam kamar dengan kondisi pintu dan jendela tertutup rapat.

“Lebih parah saat ini dibandingkan sebelumnya. Kalau makanan pasti langsung dikerubungi, bahkan anak-anak yang tidur siang juga dikerubungi lalat” kata Riyan, warga Kampung Sukarahmat, Senin (10/6/2019).

Akhirnya warga mengajukan protes dengan berunjukrasa di Kantor Camat Rantau, pada Jumat (14/6/2019). Selain berorasi, massa juga membentangkan spanduk yang meminta Muspicam meninjau ulang keberadaan peternakan ayam potong di wilayah mereka.

Baca juga: Sebanyak 800.000 Ayam Ternak Akan Dibagikan ke Warga Gorontalo

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com