Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ridwan Kamil Akui Depok Punya Masalah Pelik

Kompas.com - 11/07/2019, 15:12 WIB
Dendi Ramdhani,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengakui Kota Depok punya kompleksitas masalah berbeda dengan daerah lain.

Menurut dia, banyak masalah di Depok yang berkaitan dengan pemerintah DKI Jakarta dan pemerintah pusat.

"Tidak ada kota yang sama karena ekonominya. Depok ini menempel ke Jakarta, maka penduduknya bermukim dan comuting ke Jakarta. Maka urusan bayar pajak dan lain-lain termasuk budayanya penanganannya beda," kata Emil, sapaan akrabnya saat kegiatan Koordinasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Kopdar) triwulan III bersama 27 kepala daerah se-Jabar di Prima Sankanhurip Resort, Kabupaten Kuningan, Kamis (11/7/2019).

Baca juga: Ridwan Kamil Rancang Pola Baru Pemberian Bantuan Keuangan

Untuk itu, Emil berjanji akan memberikan perhatian lebih untuk Kota Depok.

Salah satu program yang ia canangkan yakni pemberian bantuan berupa perbaikan jalan hingga pembangunan jembatan.

"Kita mah enggak ada masalah, yang penting perhatian kepada Depok juga sangat tinggi. Kebutuhannya jelas karena metropolitan kebanyakan adalah jembatan, flyover atau underpass. Ya sudah kita fokus lima tahun menghadiahi Depok dengan program infrastruktur seperti itu," paparnya.

Baca juga: Soal Izin Kereta Cepat, Ridwan Kamil Dukung Aa Umbara Minta Jalan dan Stadion ke KCIC

Emil tak menampik jika anggaran yang disiapkan pemerintah tak akan mencukupi kebutuhan pembangunan daerah. Emil memprediksi, Pemprov Jabar perlu Rp 800 triliun untuk merealisasikan seluruh janji politiknya.

Sebab itu, Emil pun akan melobi pemerintah pusat agar memprioritaskan pembangunan di Jabar. Apalagi, Jabar merupakan daerah dengan jumlah penduduk terbanyak di Indonesia.

Cara lainnya, Emil akan mengubah fungsi kantor perwakilan Jabar di Jakarta sebagai juru lobi untuk mendapatkan proyek pemerintah pusat.

"Kita komit sumber pembangunanan ini kan ada pintu APBN. Kita akan lobi dengan hasil dan detail dari tingkat II. Saya akan lobi kementrian, Presiden, untuk memprioritaskan Jabar yang memang penduduknya secara populasi paling besar. Dari semua aspirasi yang kita wujudkan hanya 30 persen," jelasnya.

Sementara itu Wali Kota Depok Mohammad Idris mengakui kerumitan masalah daerahnya.

Salah satu yang ia soroti yakni soal kemacetan yang disebabkan hadirnya empat jalan tol baru yang tak diimbangi akses jalan penunjang lainnya.

Ia pun berharap Ridwan Kamil bisa memediasi permasalahan tersebut dengan pemerintah pusat.

"Ada empat ruas jalan tol yang dibangun pusat. Menimbulkan dampak kemacetan tiga kali lipat. Ketika pusat tak membantu tak membangun jalan pendamping. Tolong dimediasi untuk membantu kami bangun akses jalan exit atau masuk," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com