Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Fakta Pemuda Keterbelakangan Mental Dipukul, Gara-gara Meludah hingga Polisi Amankan 3 Orang

Kompas.com - 11/07/2019, 08:00 WIB
Candra Setia Budi

Editor

KOMPAS.com - Sebuah aksi pemukulan bertubi-tubi terhadap seorang pemuda yang mengalami keterbelakangan mental viral di media sosial (medsos) Facebook.

Dalam video berdurasi 29 detik, dengan judul "Randi juga manusia Uda" terlihat pemuda tersebut dipukul dengan bertubi-tubi secara bergantian.

Diketahui, aksi pemukulan terjadi di Pasar Kota Batusangkar, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, pada Senin (8/7/2019) sore.

Berikut fakta pemukulan terhadap seorang pemuda yang mengalami keterbelakangan mental viral di medsos Facebook.

1. Kronologi kejadian

Ilustrasi pemukulanSHUTTERSTOCK Ilustrasi pemukulan

Kapolres Tanah Datar AKBP Bayuaji Yudha Prajas mengatakan, dalam video itu, korban mengenakan baju berwarna orange. Korban didorong seorang lelaki ke trotoar, hingga terjatuh.

Korban kemudian menjerit dan merasa kesakitan di bagian tangan. Dalam video itu, korban terlihat masih dalam tersungkur dan belum bangun dari trotoar.

Namun, setelah itu datang seorang laki-laki berbaju hitam menghampiri korban. Lelaki itu langsung melayangkan pukulan bertubi-tubi meskipun korban tidak melakukan perlawanan.

Korban pasrah dengan cara mundur dan terduduk di trotoar. Namun, lelaki berbaju hitam itu kembali melayangkan pukulan ke arah korban.

Baca juga: Viral Pemuda Keterbelakangan Mental Dipukul Bertubi-tubi, Ini Kata Polisi

2. Gara-gara meludah

Ilustrasi.Shutterstock Ilustrasi.

Kapolres Tanah Datar, Sumatera Barat, AKBP Bayuaji Yudha Prajas mengatakan, motif pelaku melakukan aksi pemukulan bertubi-tubi terhadap Randi, pemuda yang mengalami keterbelakangan mental gara-gara korban meludah.

"Korban meludah dan mengenai pelaku JY (22). JY yang tidak terima langsung melakukan aksi pemukulan kepada korban," kata Bayuaji, saat dihubungi Kompas.com, Selasa (9/7/2019).

Setelah dipukul, lanjut Bayuaji, korban melakukan perlawanan dengan menggigit kaki pelaku. Karena digigit, pelaku tambah beringas dan memukul korban dengan menggunakan helm.

Baca juga: Ini Pemicu Aksi Pemukulan Pemuda Keterbelakangan Mental yang Viral di Medsos

3. Sempat dilerai

Ilustrasi.Shutterstock Ilustrasi.

Aksi itu sempat dilerai oleh F (25) dengan cara menarik JY ke seberang jalan sambil melempar korban ke trotoar.

Korban yang terjatuh pergi ke tengah jalan dan tidur di sana. Setelah itu, datang pelaku IC (26) yang kemudian membanting dan memukul korban di bagian kepala dan kemudian meninggalkan korban begitu saja.

"Saat ini, pelaku sudah kami amankan untuk dimintai keterangan lebih lanjut," kata Bayuaji.

Baca juga: Polisi Amankan Avanza yang Bawa 750 Liter Miras Tradisional

4. Amankan 3 orang

Ilustrasi PolisiThinkstock/Antoni Halim Ilustrasi Polisi

Bayuaji mengatakan, polisi berhasil meringkus tiga pemuda yang diduga melakukan pemukulan terhadap pemuda bernama Randi.

"Kami sudah mengamankan tiga pemuda yang diduga melakukan aksi pemukulan terhadap Randi yang mengalami keterbelakangan mental," kata Kapolres Tanah Datar AKBP Bayuaji Yudha Prajas saat dihubungi Kompas.com, Selasa (9/7/2019).

Baca juga: Personel Polri yang Amankan Pilpres 2019 di Ibu Kota Mulai Kembali

Sumber KOMPAS.com (Putra Perdana)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com