Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satu Keluarga di Cianjur Tinggal di Rumah yang Nyaris Ambruk

Kompas.com - 11/07/2019, 07:26 WIB
Firman Taufiqurrahman,
Farid Assifa

Tim Redaksi

CIANJUR, KOMPAS.com – Satu keluarga di Cianjur, Jawa Barat, yang terdiri dari suami, istri dan enam orang anak tinggal di rumah yang nyaris ambruk.

Kondisi rumah yang terletak di Kampung Cicantu, Kebon Awi, RT 005/003, Desa Hegarmanah, Kecamatan Sukaluyu, Cianjur, ini tidak layak huni.

Bahkan kini sebagian atap bangunan di sisi sebelah kanan roboh dan satu bagian dindingnya jebol.

“Kejadiannya kemarin malam saat hujan deras, atap tiba-tiba roboh. Untungnya anak-anak, saya dan suami tidurnya di sini (ruang tengah),” tutur Juju Juariah (40) saat ditemui Kompas.com di rumahnya, Rabu (10/072019).

Juju mengaku, kondisi rumahnya itu sudah lama rusak karena dimakan usia dan faktor cuaca. Ia bahkan sudah tidak lagi memakai tiga ruangan kamar sejak setahun terakhir karena kondisinya bocor dan langit-langitnya jebol.

“Hanya ruangan tengah dan dapur yang digunakan, tapi ini juga harus hati-hati jalannya karena takut terjadi apa-apa lagi,” katanya.

Baca juga: Irigasi Jebol dan Musim Kemarau, Petani di Cianjur Terancam Menganggur

Apalagi sekarang, sebut Juju, setengah atap bangunannya sudah ambruk.

“Sama suami untuk sementara atasnya ditutupi terpal agar kalau hujan airnya tidak terlalu banyak masuk,” ucapnya.

Ia mengaku bukan tanpa keinginan untuk memperbaiki rumahnya itu. Dari penghasilan suaminya yang pas-pasan sebagai buruh serabutan, ia rutin menyisihkan sebagian untuk mencicil membeli kayu dan bambu.

“Tapi belum juga dipakai, bambu-bambunya sudah ada yang maling (dicuri),” katanya.

Dengan kondisi rumahnya yang semakin rusak saat ini, ia semakin was-was jika melakukan aktivitas di dalam rumah, terlebih pada malam hari.

“Apalagi sekarang kalau malam hujan terus. Tidur jadinya tidak nyenyak, saya khawatir sama anak-anak,” ucapnya.

Juju mengaku belum pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah setempat terkait kondisi rumahnya yang tidak layak huni itu.

Baca juga: 3 Bulan Krisis Air Bersih, Warga di Cianjur Terpaksa Manfaatkan Sungai Kotor

Meski begitu, ia menyebutkan pernah didatangi petugas dari pemerintah beberapa kali yang menginformasikan rumahnya akan dimasukkan ke dalam program pemberian bantuan rumah tidak layak huni (rutilahu).

“Tapi baru diukur-ukur dan di foto saja. Katanya nanti mau diperbaiki,” imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com