Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Fakta Kebakaran Pabrik Busa, Kejadian Kedua dalam 2 Tahun hingga Cerita Penjaga Malam

Kompas.com - 11/07/2019, 06:30 WIB
Candra Setia Budi

Editor

KOMPAS.com - Sebuah pabrik pembuatan busa di Pasar 6, Dusun Dua A, Desa Manunggal, Kecamatan Labuhan Deli, Deli Serdang luluh lantak dilahap si jago merah, Selasa pagi (9/7/2019) pukul 06.30 WIB.

Kebakaran ini merupakan yang kali kedua di pabrik yang sama dalam dua tahun terakhir.

Sementara itu, Anton yang bekerja sebagai petugas jaga malam di pabrik tersebut berulangkali mengucap syukur karena berhasil menyelamatkan diri dari kobaran api.

berikut fakta kebakaran pabrik busa, hingga seorang penjaga malam berhasil menyelamatkan diri:

1. Kronologi kejadian

Ilustrasi kebakaranMuhamad Syahri Romdhon/kompas TV Ilustrasi kebakaran

Iwan, salah seorang saksi mata mengatakan, ia melintas di depan pabrik sekitar pukul 06.30 WIB dan melihat api sudah membesar di dalam pabrik yang saat itu tertutup gerbang besi tinggi.

"Tadi pintu masih tertutup, saya memanjat untuk membuka (gerbang) biar mobil damkarnya bisa masuk," kata Iwan.

Warga sekitar berupaya memadamkan dengan menyiram air dari luar namun tidak berhasil.

Mobil pemadam kebakaran tiba di lokasi sekitar pukul 07.15 WIB dan berhasil mengendalikannya beberapa saat kemudian.

Baca juga: Kebakaran Hebat Landa Pabrik Busa: Diawali Ledakan, Bahan Baku Cair Tumpah ke Jalan, hingga Sebabkan Macet

2. Terdengar suara ledakan

Ilustrasi ledakan.Shutterstock Ilustrasi ledakan.

Ramadhan, saksi lainnya mengatakan, setelah terdengar suara ledakan dari dalam, warga melihat tutup drum terlempar hingga ke depan rumah warga. Pada saat itu lah api semakin membesar.

"Besar tadi apinya. Waktu api makin marak di depan pabrik, warga mundur lah. Tak lama mobil damkar terus datang," kata Ramadhan.

Baca juga: Ledakan Petasan Hancurkan Sebuah Mushala, Seorang Anak Alami Luka Bakar

3. Kejadian kedua dalam dua tahun

Petugas kebakaran memantau puing-puing pabrik busa di Dusun Dua A, Desa Manunggal, Kecamatan Medan Labuhan, Deli Serdang, Selasa pagi (9/7/2019).KOMPAS.com/DEWANTORO Petugas kebakaran memantau puing-puing pabrik busa di Dusun Dua A, Desa Manunggal, Kecamatan Medan Labuhan, Deli Serdang, Selasa pagi (9/7/2019).

Kepala Dusun Dua A, Abdul Rahim mengatakan, kejadian ini merupakan yang kali kedua sejak dua tahun terakhir.

Dua tahun lalu, kebakaran terjadi pada sore hari namun tidak sebesar ini. Pada kebakaran tadi api membakar hampir sebagian besar pabrik.

Ruangan-ruangan di bagian belakang pabrik, mobil, material, bahan baku, tidak bisa diselamatkan.

Bahkan, kata dia, api sempat merembet hingga ke depan gerbang pabrik lantaran zat cair yang mengalir keluar terbakar hingga membuat kabel listrik dan plang (papan nama) jalan juga terbakar.

"Itu minyak atau zat cairnya kan sampai ke jalan jadi besar lah apinya," katanya.

Dijelaskannya, pabrik ini sudah lama berdiri namun dia tidak tahu persis sejak kapan. Beberapa orang pekerjanya merupakan warga sekitar.

Baca juga: Kebakaran di Tebet Diduga karena Korsleting Listrik

4. Pabrik tanpa plang nama

Ilustrasi pabrik ponsel Ilustrasi pabrik ponsel

Dengan terjadinya kebakaran untuk yang kedua kali ini, warga semakin resah dan berharap agar pabrik ini tidak beroperasi lagi.

"Kalau tak salah ini pabrik namanya Forstar. Tapi tak tahu lag, kan tak ada plangnya. Ada empat orang pemiliknya. Pabrik mulai beroperasi sekitar pukul 08.00 WIB - 17.00 WIB, tak ada sampai malam. Ini tadi pas kejadian belum ada lah yang kerja," kata Kepala Dusun Dua A, Abdul Rahim.

Baca juga: Polisi Telah Tetapkan 3 Tersangka Kebakaran Pabrik Korek Api di Binjai

5. Selamat dari kebakaran

Ilustrasi api.
PIXABAY/Myriams-Fotos Ilustrasi api.

Anton penjaga malam pabrik busa mengatakan, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 06.00 WIB. Ia yang sedang sakit perut kemudian masuk ke toilet.

Saat itu, dia merasakan suhu udara di sekitarnya bertambah panas, Anton yang waktu kerjanya hanya tinggal beberapa jam lagi menjadi panik dan berusaha keluar dari pintu kecil di bagian samping atau sekitar 20 meter dari pintu utama.

Menurut Anton, sesaat setelah dia berhasil keluar, atap seng di dekat pintu runtuh.

"Kalau tidak cepat-cepat keluar tadi, bisa terpanggang saya di dalam," kata Anton.

Baca juga: Cerita Penjaga Malam, Kepanasan di Toilet Saat Pabrik Kebakaran

6. Masih penyelidikan

Ilustrasi PolisiThinkstock/Antoni Halim Ilustrasi Polisi

Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Labuhan Deli B Pohan mengatakan, saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan terhadap penyebab terjadinya kebakaran dan nilai kerugian. Mengenai tidak adanya plank pabrik, menurut dia, hal tersebut akan didalami.

"Kami sekarang masih melakukan penyelidikan apa penyebabnya. Soal tak ada plank, itu mungkin ke Disnaker," kata Pohan.

Saat ini, petugas sudah memasang garis polisi di pintu masuk pabrik. Mobil pemadam kebakaran baru saja meninggalkan lokasi.

Baca juga: Polisi Serahkan SPDP 3 Tersangka Kebakaran Pabrik Korek Api ke Kejari

Sumber: KOMPAS.com (Dewantoro)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com