Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menabung sejak 1965, Kakek 92 Tahun dan Istri Akhirnya Berangkat Haji

Kompas.com - 10/07/2019, 11:06 WIB
Andi Hartik,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com — Wajah bahagia terpancar dari pasangan suami istri, Haki (92) dan Satuni (72), warga Jodipan Wetan, Gang 1, Kota Malang, Jawa Timur, Selasa (9/7/2019). 

Hal itu karena sebentar lagi, Kamis (11/7/2019), pasangan lanjut usia itu akan berangkat menunaikan ibadah haji.

Dengan usia yang sudah 92 tahun, Haki menjadi jemaah tertua di Kota Malang. 

"Dari dulu sudah ingin naik haji," katanya saat berbincang dengan Kompas.com di kediamannya, Selasa.

Baca juga: Di Pamekasan, Balita Usia 1 Tahun Sudah Didaftarkan Haji

Perjuangan Haki untuk menginjakkan kaki ke Tanah Suci tidak mudah. Haki yang merupakan pedagang kaki lima sejak 1965 sedikit demi sedikit menyisihkan penghasilannya.

Saat itu, Haki berjualan jaket dan berbagai jenis pakaian. Sebuah pekerjaan yang ditekuninya hingga saat ini.

Biasanya, Haki berjualan di Pasar Nongkojajar, Kabupaten Pasuruan, dan di Pakis, Kabupaten Malang.

Melalui pernikahannya dengan Satuni, Haki dikaruniai 12 anak, tetapi dua di antaranya meninggal. Saat ini, Haki sudah dikaruniai 24 cucu dan dua cicit.

Di sela-sela menafkahi keluarga, Haki rutin menabung. Biasanya, ia menyisihkan penghasilan ke dalam sebuah koper yang disimpan di rumah.

"Menabung di rumah mulai tahun 1965. Kalau dagangan laku, disisihin," ujarnya.

Baca juga: Setelah Menabung 30 Tahun, Petani Rumput Laut Akhirnya Naik Haji Bersama Istri

Pada 2013, Haki mendaftarkan diri untuk naik haji ke Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Malang menggunakan uang hasil tabungan itu. Melalui percepatan antrean lanjut usia, Haki akhirnya bisa berangkat tahun ini.

Jaga stamina

Karena sudah mau berangkat haji, Haki sementara waktu berhenti berjualan. Namun, ia tidak lantas berdiam diri di rumah. Setiap hari ia berjalan kaki di sekitar rumah untuk menjaga stamina. Begitu juga dengan istrinya.

Haki dan istri mulai melatih fisik sejak dua bulan lalu. Haki juga menjaga kondisi kesehatan dengan vitamin dan madu. 

"Jalan kaki masih kuat. Selain jalan-jalan, minum vitamin dan madu," ujarnya.

Haki dengan dibantu anak-anak sudah mempersiapkan segala perlengkapan, termasuk membawa bekal madu, minyak angin, dan obat-obatan lain.

Muhammad Ghufron, anak ke-4 Haki, bersyukur orangtuanya bisa berangkat haji. Meski sedikit khawatir, Ghufron yakin orangtuanya masih mampu menjalankan ibadah di Tanah Suci.

"Khawatir pasti ada. Cuma setiap hari dibawa jalan-jalan ke alun-alun," katanya.

Berdasarkan data dari Kantor Kemenag Kota Malang, calon jemaah haji (CJH) asal Kota Malang yang akan berangkat tahun ini berjumlah 1.326 orang. Jumlah itu terbagi dalam tiga kloter.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com