Termasuk mengusulkan dan mendapuk sang istri, Sri Wahyuni sebagai rival lantaran tidak ada kandidat lain yang berkenan alias membatalkan diri sebagai calon.
Apalagi pada saat ini, setelah mereka telah merasakan 'tangan dingin' Sunarto saat menjabat sebagai kepala desa, dengan pada Pilkades serentak di Lamongan pada 15 September 2019 mendatang, kembali akan bertanding menghadapi istrinya sendiri.
"Orangnya (Sunarto) bagus, amanah. Saya ini bukan asal ucap, sebab bisa dilihat sendiri hasil pembangunan (infrastruktur) semasa Sunarto menjabat sebagai kepala desa. Coba bandingkan dengan (kepala desa) sebelumnya," kata salah seorang warga Desa Surabayan, Suliadi (51).
Baca juga: Diduga Beda Pilihan Calon Pilkades, 5 Kuburan Dipindahkan Keluarga
Ucapan Suliadi diamini oleh warga Desa Surabayan yang lain, Makhrus. Sama seperti Suliadi, Makhrus juga menilai Sunarto sangat cocok dan ideal dalam memimpin kampungnya.
Terlebih, Sunarto beberapa kali melakukan terobosan apik dalam rangka mempercantik kampung dengan pembangunan dan tentunya kesejahteraan warga.
Adapun Kabag Pemerintahan Desa Pemkab Lamongan, Abdul Khoiri sempat menjelaskan, memang dalam aturan tidak diperbolehkan calon kepala desa hanya berjumlah satu orang.
Karena itu mereka kemudian mengajak suami atau istrinya mendaftar sebagai pesaing dalam Pilkades mendatang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.