Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Fakta Napi Rutan Pakjo Palembang Kabur, Lompati Tembok hingga Libatkan Kekasih

Kompas.com - 09/07/2019, 21:12 WIB
Candra Setia Budi

Editor

KOMPAS.com - Empat narapidana di Rumah Tahanan (Rutan) Klas 1 Pakjo Palembang melarikan diri, Jumat (5/7/2019) lalu. Keempatnya diduga menjebol tembok dan merusak terali besi.

Keempat napi tersebut ialah David Hariyono, Syarif Hidayat, Feri, dan Subhan. Mereka merupakan terpidana kasus penyelundupan narkoba jenis sabu seberat 3 kilogram, masing-masing divonis hukuman selama 20 tahun penjara.

Dua dari empat napi yang kabur yakni David Haryono alias Ono dan Syarif Hidayat berhasil ditangkap tim gabungan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sumatera Selatan bersama Badan Narkotika Nasional (BNN) Sumsel.

Selain itu, tim gabungan juga menangkap seorang wanita bernama Caca diduga sebagai pelaku penyelundupan gergaji besi ke dalam Rutan Klas 1 A Palembang, yang menyebabkan empat orang napi melarikan diri.

Berikut faktanya:

1. Kronologi tahanan kabur

Ilustrasi tahanan.THINKSTOCKPHOTOS Ilustrasi tahanan.

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sudirman D Hurry mengatakan, para tahanan yang kabur tersebut berada di Blok D13 dengan jumlah tahanan 5 orang.

"Satu tahanan masih ada di dalam. Mereka yang kabur memotong terali besi dengan gergaji lalu menjebol tembok," kata Sudirman.

Satu napi atas nama Subhan sempat datang ke rumah kerabatnya usai lari dari Rutan. Pihak keluarganya sempat bingung kepada Subhan yang telah keluar, padahal baru mendapatkan vonis 20 tahun penjara

"Subhan langsung diusir dari rumah. Lari ke mana, itu yang tidak diketahui keluarganya, sekarang tim masih mencari," ucapnya.

Baca juga: Bermodal Sarung dan Gergaji, 4 Napi Rutan Pakjo Palembang Kabur

2. 15 petugas diperiksa

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM, Sudirman D Hurry saat memberikan keterangan  terkait kaburnya 4 napi di Rutan Klas 1A Pakjo Palembang.
KOMPAS.com/AJI YK PUTRA Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM, Sudirman D Hurry saat memberikan keterangan terkait kaburnya 4 napi di Rutan Klas 1A Pakjo Palembang.

Sudirman mengatakan, empat tahanan melompati tembok sel dengan menggunakan kain sarung. Dugaan itu muncul setelah petugas menemukan sarung yang tertinggal di atas pos jaga.

Saat ini, 15 petugas yang berjaga saat kejadian tersebut masih diperiksa untuk menyelidiki kasus tersebut.

"Mereka akan diperiksa bagaimana bisa gergaji masuk ke sel. Ini jadi perhatian khusus kami," ujar Sudirman.

Baca juga: Kasus 30 Tahanan Kabur dari Polresta Palembang, Satu Ditangkap di Dekat Lapas Sukamiskin

3. Turunkan tim

Ilustrasi PolisiThinkstock/Antoni Halim Ilustrasi Polisi

Sementara itu, Kepala Bidang Pemberantasan Badan Narkotika Nasional (BNN) Sumatera Selatan AKBP Agus mengatakan, mereka telah menurunkan tim untuk melacak empat tahanan yang kabur tersebut dengan melibatkan tim dari pihak kepolisian.

"Kami harap 1x24 jam sudah berhasil menangkap lagi," kata Agus.

Baca juga: Warga Temukan Tas Mencurigakan, Polres Magetan Turunkan Tim Gegana

4. Dua napi berhasil ditangkap

Ilustrasi.Shutterstock Ilustrasi.

Dua narapidana Rutan Klas 1 Pakjo Palembang kembali ditangkap oleh tim gabungan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sumatera Selatan bersama Badan Narkotika Nasional (BNN) Sumsel setelah sebelumnya sempat melarikan diri.

Kedua napi yang kembali ditangkap itu yaitu David Haryono alias Ono dan Syarif Hidayat. Informasi yang dihimpun, David ditangkap saat berada di tempat persembunyiannya di kawasan Kertapati Palembang sedangkan Syarif menyerahkan diri kepada petugas.

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sudirman D Hurry mengatakan, meskipun mereka telah mengamankan dua napi yang kabur, tim gabungan masih melakukan pencarian untuk menangkap dua napi lagi yang kini masih buron.

"Ada empat yang kabur, dua lagi masih dicari. Tim masih disebar, untuk mencari mereka," kata Sudirman, Minggu (7/7/2019).

Baca juga: Sempat Kabur, Dua Napi Rutan Pakjo Palembang Kembali Ditangkap

5. Masih lakukan penyelidikan

Ilustrasi tahananKompas.com Ilustrasi tahanan

Sudirman menjelaskan, mereka masih melakukan penyelidikan terkait kaburnya empat napi kasus narkoba tersebut.

Termasuk mengenai cara para napi tersebut bisa kabur dari tahanan.

"Nanti akan terungkap, bagaimana para napi ini bisa kabur. Petugas yang berjaga saat malam kejadian pun masih diperiksa," ujar Sudirman.

Baca juga: Polisi Larang Bobotoh Tonton Pertandingan Persija vs Persib di GBK

6. Amankan seorang wanita

Ilustrasi perempuan ditahan.SHUTTERSTOCK Ilustrasi perempuan ditahan.

Tim gabungan Badan Narkotika Nasional (BNN) dan kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sumatera Selatan menangkap seorang wanita bernama Caca yang diduga sebagai pelaku penyelundupan gergaji besi ke dalam Rumah Tahanan (Rutan) Klas 1 A Palembang, yang menyebabkan empat orang napi melarikan diri.

Caca ditangkap petugas setelah sebelumnya mereka lebih dulu mengamankan dua napi yang kabur yakni David Haryono alias Ono dan Syarif Hidayat, pada Minggu (7/7/2019) kemarin.

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sumatera Selatan Sudirman D Hurry mengatakan, Caca memasukkan gergaji ke dalam sel saat ia sedang membesuk David.

Caca pun diduga adalah kekasih David, di mana saat dilakukan penangkapan wanita itu berada di dalam rumah tempat persembuyian napi yang divonis 20 tahun penjara tersebut.

"Setelah dilakukan penyelidikan, David ternyata ada di rumah persembunyianya di Kertapati Palembang. Di sana juga ada Caca, setelah diinterogasi, ternyata Caca adalah yang memasukkan gergaji di dalam rutan," kata Sudirman, Senin (8/7/2019).

Baca juga: Terungkap, Alasan Gadis Ini Bantu Kekasihnya Kabur dari Rutan Palembang

Sumber KOMPAS.com (Aji YK Putra)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com