Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Rafdi, Anak Wakil Wali Kota Tidore yang Kerja Kuli Bangunan

Kompas.com - 09/07/2019, 20:18 WIB
Yamin Abdul Hasan,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

TERNATE, KOMPAS.com - Memakai sendal jepit, celana pendek, baju kaos hitam tanpa lengan, topi terbalik dan badan dipenuhi dengan semen.

Begitulah penampilan satu dari sekian pekerja bangunan di depan Kantor Wali Kota Tidore Kepulauan, Maluku Utara, Selasa (9/7/2019) sore tadi.

Tak ada yang menyangka kalau dia adalah Rafdi Maradjabessy, putra Wakil Wali Kota Tidore Muhammad Senin.

"Betul pak," jawab Rafdi singkat, ketika ditanya Kompas.com apakah dirinya putra dari Wakil Wali Kota Tidore.

Baca juga: Kata Wakil Wali Kota Tidore soal Anaknya Jadi Kuli Bangunan

Dia pun bercerita, kalau dirinya adalah anak ketiga dari lima bersaudara. Ayahnya bernama Muhammad Senin, dan ibunya bernama Rahmawati Muhammad.

Anak pertama saat ini pegawai honorer di rumah sakit di Tidore, anak kedua baru saja menyelesaikan kuliah S1 dan rencana melanjutkan ke jenjang S2.

Anak keempat masih kuliah, sedangkan yang kelima masih di bangku sekolah dasar. Sementara, dia sendiri hanya lulusan SMA sejak 2017 lalu.

Dicemooh

Rafdi memulai kerjanya sebagai kuli bangunan sejak kelas I SMA. Saat itu, ayahnya baru saja terpilih sebagai Wakil Wali Kota Tidore.

Beberapa bulan ayahnya jadi Wakil Wali Kota, rekan-rekan di sekolah mulai mencemooh, bahwa anak pejabat tapi masih bekerja sebagai kuli bangunan.

“Saya tidak ambil pusing karena sebe (ayah) selalu mengajarkan bahwa hidup itu keras. Kerja itu harus mulai dari bawah bukan dari atas ke bawah,” kata dia.

Tak hanya di lingkungan sekolah, di masyarakat pun tak sedikit yang mengatakan kepadanya, mengapa masih saja mengerjakan pekerjaan kasar dan tidak minta pekerjaan kantoran kepada ayahnya.

“Saya katakan sama mereka bahwa sebe itu, sebelum menjadi wakil wali kota, dia memulainya dari bawah dan saya ingin seperti sebe,” ujar dia.

Baca juga: Wakil Wali Kota Tidore Kerap Dicemooh karena Biarkan Anaknya Jadi Kuli Bangunan

Meski menjadi gunjingan, Rafdi tetap tidak mau memanfaatkan jabatan ayahnya, karena jabatan ayahnya itu adalah amanah yang diemban dari dan untuk masyarakat.

Rafdi sendiri yang memutuskan menjadi kuli bangunan. Yang penting, kata dia, bisa bekerja dan cari pengalaman kerja, serta menambah nafkah hidup bagi istri dan satu anaknya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com