Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wali Kota Malang Akui Tertinggal Terkait Penerapan "Smart City"

Kompas.com - 09/07/2019, 19:23 WIB
Andi Hartik,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Wali Kota Malang, Sutiaji mengakui, daerahnya masih tertinggal dari daerah lain terkait penerapan smart city.

Apalagi, Pemerintah Kota Malang baru menyadari pentingnya integrasi tata kelola pemerintahan dengan teknologi informasi.

"Kami merasa ketinggalan jauh dengan kota dan kabupaten yang berkaitan dengan smart city," kata Sutiaji, di Balai Kota Malang, Selasa (9/7/2019).

Sutiaji mentargetkan, awal tahun 2020 Kota Malang sudah menerapkan smart city. Meskipun belum mencakup seluruh sektor tata kelola pemerintahan.

Baca juga: Patung Chairil Anwar di Malang Akan Ditetapkan Sebagai Cagar Budaya

Pemerintah Kota Malang, kata dia, akan memulai smart city melalui smart goverment.

Dengan smart goverment, layanan kepada masyarakat diharapkan bisa meningkat sehingga tingkat kepercayaan masyarakat kepada pemerintah semakin tinggi.

"Kami pilih dari beberapa unsur smart city, ada smart living, ada smart branding, tapi yang kami pilih pertama adalah smart goverment-nya," kata dia.

"Harapan kami dengan smart goverment itu masyarakat bisa terlayani dengan baik. Nanti trust masyarakat terhadap goverment akan tinggi. Ketika kepercayaan tinggi, legitimasi masyarakat terhadap pemerintahan tinggi. Di saat legitimasi masyarakat tinggi, maka otomatis program-program pemerintah nanti akan diedukasi, akan dipublish dan akan didukung," ujar Sutiaji.

Demi berjalannya program tersebut, Sutiaji akan membentuk dewan smart city yang terdiri dari akademisi, pelaku bisnis, komunitas, dari unsur pemerintah dan media yang kemudian disingkat dengan ABCGM (akademisi, bisnis, community, goverment, media).

Baca juga: Terbengkalai, Begini Kondisi Situs Suci Kerajaan Singosari di Tol Pandaan-Malang

Sutiaji juga akan menambah anggaran untuk mempersiapkan saranan dan prasarana yang berkaitan dengan program smart goverment tersebut.

"Di PAK nanti kami anggarkan Rp 2,5 M," kata dia.

Melalui smart goverment, Sutiaji berharap seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) di Kota Malang nantinya terintegrasi melalui teknologi.

"Memang tujuannya adalah integrited. Tapi perlahan," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com