Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Pemicu Aksi Pemukulan Pemuda Keterbelakangan Mental yang Viral di Medsos

Kompas.com - 09/07/2019, 18:44 WIB
Perdana Putra,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

 

PADANG, KOMPAS.com - Kapolres Tanah Datar, Sumatera Barat, AKBP Bayuaji Yudha Prajas mengatakan, motif pelaku melakukan aksi pemukulan bertubi-tubi terhadap Randi, pemuda yang mengalami keterbelakangan mental gara-gara korban meludah.

"Korban meludah dan mengenai pelaku JY (22). JY yang tidak terima langsung melakukan aksi pemukulan kepada korban," kata Bayuaji, saat dihubungi Kompas.com, Selasa (9/7/2019). 

Setelah dipukul, lanjut Bayuaji, korban melakukan perlawanan dengan menggigit kaki pelaku. Karena digigit, pelaku tambah beringas dan memukul korban dengan menggunakan helm.

Baca juga: Viral Pemuda Keterbelakangan Mental Dipukul Bertubi-tubi, Ini Kata Polisi

Aksi itu sempat dilerai oleh F (25) dengan cara menarik JY ke seberang jalan sambil melempar korban ke trotoar. 

Korban yang terjatuh pergi ke tengah jalan dan tidur di sana. Setelah itu, datang pelaku IC (26) yang kemudian membanting dan memukul korban di bagian kepala dan kemudian meninggalkan korban begitu saja. 

"Saat ini, pelaku sudah kami amankan untuk dimintai keterangan lebih lanjut," kata Bayuaji. 

Sebelumnya diberitakan, sebuah aksi pemukulan bertubi-tubi terhadap seorang pemuda yang mengalami keterbelakangan mental viral di media sosial.

Baca juga: Seorang Kakek Buang Bayi Hasil Hubungan dengan Anak Kandung yang Mengidap Keterbelakangan Mental

Dalam video yang diunggah akun Facebook Amelia Ayu berdurasi 29 detik itu, korban terlihat dipukuli bertubi-tubi secara bergantian. 

Video yang berjudul "Randi juga manusia uda" itu kemudian viral. 

Aksi pemukulan diketahui terjadi di Pasar Kota Batusangkar, Kabupaten Tanah Datar, Sumatra Barat (Sumbar) pada Senin (8/7/2019) sore.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com