Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Risma Beri Pendampingan Psikologi kepada Pelaku dan Korban Pengeroyokan yang Viral

Kompas.com - 09/07/2019, 18:18 WIB
Ghinan Salman,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini telah mengetahui dan memerintahkan Dinas Pengendalian Penduduk Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP5A) untuk menangani kasus pengeroyokan terhadap remaja perempuan di Surabaya.

Kepala DP5A Kota Surabaya Chandra Oratmangun mengakui, mendapat perintah langsung dari Risma untuk menangani kasus pengeroyokan yang sempat viral di media sosial itu.

"Ibu (Risma) memang minta pelaku dan korban didampingi secara keseluruhan, karena ini menyangkut masalah anak, beliau menaruh perhatian dan tidak main-main," kata Chandra, saat dihubungi, Selasa (9/7/2019).

Menurut dia, tim dari DP5A sudah menemui sembilan anak tersebut beserta orangtua masing-masing. Ia menyebut, delapan pelaku dan korban sudah sama-sama mengakui kesalahannya.

Baca juga: Ini Pemicu Pengeroyokan Remaja Perempuan di Surabaya yang Videonya Viral

"Pelaku juga menyesal kok, kami dampingi biar cepet berlalu karena anak-anak ini kasihan ya. Kalau dibiarkan mereka juga semakin tertekan," ujar dia.

Terlebih lagi, setelah kasus itu viral dan menjadi perhatian masyarakat, ia khawatir sembilan anak tersebut mengalami tekanan dan trauma.

Karena itu, pihaknya akan memberikan pendampingan dibantu psikolog untuk menghapus tekanan dan trauma yang dialami sembilan anak tersebut.

"Nanti akan dicek secara keseluruhan melalui pendampingan psikolog, dengan hypnotherapy dan trauma healing, supaya mereka enggak ingat lagi," kata dia.

Ia berharap, anak-anak tersebut bisa memetik pelajaran atas apa yang sudah dilakukan dan membuka lembaran baru untuk melanjutkan masa depan.

"Anak-anak ini masa depannya masih panjang, mereka semua punya cita-cita. mereka juga mungkin enggak menyangka akan jadi seperti ini," ujar dia.

Kasus pengeroyokan remaja perempuan di Surabaya itu tengah ditangani Unit PPA Polrestabes Surabaya dan semuanya sudah dilakukan pemeriksaan.

Meski sudah masuk penyidikan, para pelaku masih ditetapkan sebagai saksi.

Kasus kekerasan terhadap remaja perempuan yang terjadi di Dharmahusada Indah VIII, Gubeng, Surabaya, ditangani polisi menggunakan Undang-Undang sistem peradilan pidana anak lantaran semua pelaku masih anak-anak.

Baca juga: Viral Video Pengeroyokan Remaja Perempuan di Surabaya, Risma Turun Tangan

Sebelumnya, sebuah video yang mempertontonkan adegan pengeroyokan seorang remaja perempuan di Surabaya viral di media sosial Facebook.

Dalam video berdurasi 30 detik itu, terlihat seorang remaja perempuan dianiaya sekitar 8 orang lainnya. Korban dijambak, dipukul, hingga ditendang.

Ironisnya, korban dianiaya hingga jatuh dan menangis.

"Ayo Mbak, ayo, ayo Mbak, ayo terus," kata seorang perempuan dalam video sambil bersorak sorai dan tertawa.

Kasus itu terjadi pada 27 Juni 2019 bertempat di Dharmahusada Indah VIII, Gubeng, Surabaya dan telah dilaporkan ke polisi pada 28 Juni oleh orangtua korban.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com