Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Pemicu Pengeroyokan Remaja Perempuan di Surabaya yang Videonya Viral

Kompas.com - 09/07/2019, 16:50 WIB
Ghinan Salman,
Khairina

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Polrestabes Surabaya mengungkap pemicu terjadinya kasus pengeroyokan terhadap remaja perempuan di Surabaya yang sebelumnya sempat viral di media sosial.

Kanit PPA Polrestabes Surabaya AKP Ruth Yeni mengatakan, pihaknya sudah melakukan pemeriksaan terhadap sembilan saksi pada Senin (8/7/2019) kemarin.

"Pemicunya saling ejek saja, korban mengejek pelaku terlapor dengan kata-kata yang membuat tersinggung," kata Ruth Yeni, Selasa (9/7/2019).

Baca juga: Viral Video Pengeroyokan Remaja Perempuan di Surabaya, Risma Turun Tangan

Sehingga, kata dia, pelaku tersinggung dan meminta untuk bertemu dengan korban pada 27 Juni 2019 dan melakukan kekerasan kepada korban.

Menurut Ruth, terjadinya kekerasan bermula ketika korban mengeluarkan kata-kata yang tidak disukai pelaku.

"Korban mengejek dengan kata kimcil," ujar dia.

Dari hasil pemeriksaan terhadap sembilan saksi itu, terungkap bahwa ada tiga orang lainnya yang berada di lokasi kejadian saat itu. Ia pun berencana untuk mrlakukan pemeriksaan kepada tiga orang saksi tersebutm

"Kita tahunya dari hasil pemeriksaan sembilan saksi. Tapi tiga orang ini tidak melakukan (kekerasan) apa-apa, hanya menyaksikan saja," kata dia.

Baca juga: Viral Video Pengeroyokan Remaja Perempuan di Surabaya, Ini Kata Polisi

Kasus kekerasan terhadap remaja perempuan yang terjadi di Dharmahusada Indah VIII, Gubeng, Surabaya, ditangani polisi menggunakan Undang-Undang Sistem Peradilan Pidana Anak lantaran semua pelaku masih anak-anak.

Sebelumnya, sebuah video yang mempertontonkan adegan pengeroyokan seorang remaja perempuan di Surabaya vital di media sosial Facebook.

Dalam video berdurasi 30 detik itu, terlihat seorang remaja perempuan dianiaya sekitar 8 orang lainnya. Korban dijambak, dipukul, hingga ditendang.

Ironisnya, korban dianiaya hingga jatuh dan menangis.

"Ayo Mbak, ayo, ayo Mbak, ayo terus," kata seorang perempuan dalam video sambil bersorak sorai dan tertawa.

Kasus itu terjadi pada 27 Juni 2019 bertempat di Dharmahusada Indah VIII, Gubeng, Surabaya dan telah dilaporkan ke polisi pada 28 Juni oleh orang tua korban.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com