Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Desain LRT Bandung yang Diajukan Ridwan Kamil

Kompas.com - 09/07/2019, 16:06 WIB
Dendi Ramdhani,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, desain light rail transit (LRT) Bandung Raya bakal mirip dengan bus wisata Bandung Tour on Bus (Bandros).

Ide itu, kata Ridwan, telah ia sampaikan kepada Menteri BUMN Rini Soemarno pekan lalu.

"Desain sedang akan kita akan modifikasi seperti Bandros lebih rada wisata, enggak terlalu mirip (LRT) Jakarta atau modren," ungkap Emil, sapaan akrabnya di Politeknik Kesejahteraan Sosial, Jalan Ir H Juanda, Selasa (9/7/2019).

Baca juga: Ridwan Kamil Rancang Skenario Pembiayaan LRT Bandung Raya

Emil menjelaskan, pengerjaan LRT Bandung Raya akan mulai dengan rute Tegalluar-Kebon Kawung dengan mayoritas menggunakan rel eksisting.

Sementara 2,5 kilometer diantaranya merupakan rel baru yang menghubungkan Tegalluar ke Stasiun Cimekar yang rencananya ditarik ke kawasan Masjid Aljabar.

Emil mengatakan, Menteri Rini menargetkan proyek itu selesai berbarengan dengan rampungnya pengerjaan kereta cepat Bandung-Jakarta.

"Harus selesai kata Bu Menteri berbarengan dengan selesainya kereta cepat yang diperkirakan awal 2021," ungkapnya.

Baca juga: Tanpa APBD, Begini Cara LRT Bandung Dibangun

Ia menuturkan, anggaran proyek itu semuanya ditanggung oleh PT PSBI. Ia memprediksi, per kilometernya bakal memakan biaya sekitar Rp 500 miliar.

Sebelumnya, Emil menyebut pengembangan LRT Bandung Raya akan difokuskan di wilayah Tegalluar, Kabupaten Bandung. LRT itu rencananya menggunakan diesel listrik.

Dalam pertemuan bersama Menteri BUMN itu juga disepakati soal kawasan Kebon Kawung Bandung sebagai transit oriented development. Area komersial itu bakal dibangun oleh PT Wika.

Ia mengusulkan agar LRT Bandung Raya didesain seperti kereta wisata.

"Di Kebon Kawung sudah diperintahkan oleh Bu Menteri akan dikembangkan juga jadi TOD. Jadi nanti ada area komersial, hotel oleh WIKA, semua oleh BUMN. LRT-nya kita akan desain seperti Bandros. Di Bandung harus rada wisata, semua dikerjakan KCIC itu jadi bagian investasi mereka," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com