Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konser Band Base Jam Dibubarkan Paksa di Aceh

Kompas.com - 09/07/2019, 12:40 WIB
Daspriani Y Zamzami,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

BANDA ACEH, KOMPAS.com - Malam penutupan Aceh Culinary Festival 2019 di Taman Sultanah Safiatuddin, Banda Aceh, diwarnai insiden desakan pembubaran konser grup musik Base Jam oleh sekelompok orang, Minggu (7/7/2019).

Ini terjadi saat Base Jam tampil membawakan lagu ketiganya di atas panggung sekitar pukul 23.20 WIB. 

Desakan pembubaran diwarnai aksi saling dorong antara sekelompok warga dengan petugas keamanan dan panitia.

Hal itu menyebabkan panitia menghentikan penampilan Base Jam di panggung utama.

Ketua Pengajian Zikir Tasawuf Tauhid dan Fiqih (Tassafi) Banda Aceh, Tgk Umar Rafsanjani, terlihat ikut dalam kerumunan.

“Kami menuntut bubar grup band itu karena penampilan mereka tidak sesuai komitmen.  Komitmennya adalah hanya untuk endorse kuliner Aceh dan lagu religi, bukan menyanyikan lagu mereka,” katanya saat dihubungi Kompas,com, Selasa (9/7/2019).

Baca juga: Ini Alasan Pelegalan Poligami Masuk Qanun Hukum Keluarga

Tengku Umar menceritakan, awal penolakan dipicu sebuah poster personel Base Jam yang dirancang oleh Tim Kreatif Generasi Pesona Indonesia (GenPI) di bawah Kementerian Pariwisata.

Personel perempuan di poster tersebut tidak menutup kepalanya. Hal ini dinilai tidak sesuai dengan aturan syariat Islam yang berlaku Aceh. Kemudian juga berpose di atas karikatur Masjid Raya Baiturrahman.

“Ini kami nilai telah merendahkan marwah Aceh,” ujar Tengku Umar.

Baca juga: Ini Syarat Poligami dalam Qanun Hukum Keluarga di Aceh

Umar mengatakan, Tim Ahlussunnah Waljamaah (Aswaja) Aceh, termasuk Tassafi Kota Banda Aceh di dalamnya, sudah melakukan diskusi dengan Dinas Pariwisata Aceh, di sebuah warung untuk membahas perkara tersebut.

Dalam diskusi itu ada beberapa hal yang disepakati, salah satunya menarik konten poster tersebut di media sosial Kemenpar. Pihak Kemenpar juga telah meminta maaf.

Disepakati juga kehadiran Base Jam hanya untuk endorse kuliner aceh, serta menyanyikan lagu aceh dan lagu religi saja.

"Tapi nyatanya mereka menyanyikan lagu sendiri, dan ini membuat massa marah dan membubarkan penampilan mereka,” ujar Tengku Umar.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com