JEMBER, KOMPAS.com - Keberadaan naskah kuno karya ulama Indonesia yang sudah berusia ratusan tahun terancam hilang dari dalam negeri.
Maraknya praktik penjualan naskah kuno ke luar negeri menjadi penyebab utama hilangnya naskah- naskah kuno itu.
Demikian disampaikan Ketua Umum Masyarakat Pernaskahan Nusantara (Manassa) Munawwar Holil saat diskusi di Fakultas Adab dan Humaniora IAIN Jember, Jawa Timur, Selasa (09/07/2019).
Menurut Munawar, naskah-naskah kuno tersebut berisi tentang ilmu pengetahuan yang sangat penting, dan masih cukup relevan untuk diterapkan di era sekarang.
“Isi naskah tersebut cukup beragam, tetapi semuanya berisi tentang ilmu pengetahuan, seperti agama, politik, sosial, hukum, bahasa, sastra, sejarah, hingga pengobatan,” kata dosen Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia ini.
Baca juga: Naskah Kuno Koleksi Radya Pustaka Jadi Bahan Penelitian Pengunjung dari Luar Negeri
Dari hasil penelitian Manassa, sejak beberapa tahun terakhir, praktik penjualan naskah kuno semakin marak. Bahkan, di beberapa situs jual beli online, praktik tersebut dilakukan secara terbuka.
“Kami pernah menemukan di situs jual beli online, ada naskah kuno yang kami prediksi disalin pada abad ke-19, dijual seharga Rp 1 miliar lebih. Ini mengkawatirkan, karena itu juga warisan cagar buda kita,” keluhnya.
Naskah-naskah itu dijual karena ketidaktahuan pemilik tentang isi serta nilai sejarah dari naskah tersebut.
“Naskah-naskah ini rata-rata dimiliki perseorangan, karena memang warisan dari turun temurun. Karena bisa jadi ketidaktahuan dan pertimbangan ekonomi akhirnya mereka mempertimbangkan, daripada rusak lebih baik dijual,” ungkap Munawar.
Saat ini, lanjut dia, Manassa terus melakukan penyelamatan naskah tersebut dengan proses digitalisasi.
Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.