Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dedi Mulyadi: Airlangga Bisa Terpilih Jadi Ketum Golkar Secara Aklamasi

Kompas.com - 09/07/2019, 09:18 WIB
Putra Prima Perdana,
Farid Assifa

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Ketua DPD Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi mengklaim, sampai tadi malam, jumlah yang menyampaikan dukungan untuk Airlangga Hartarto melanjutkan kepemimpinan Partai Golkar mencapai 468 pemilik suara yang terdiri dari DPD I, DPD II dan 1 ormas pendiri.

Dedi mengatakan, dukungan itu merepresentasikan bahwa mayoritas pemegang otoritas untuk munas Partai Golar memberikan dukungan untuk Airlangga Hartarto (AH). Hal itu, kata Dedi, mencerminkan bahwa kepemimpinan AH mendapat apresiasi dari keluarga besar Partai Golkar.

Dia melanjutkan, dukungan tersebut dituangkan dalam tulisan yang ditandatangani setiap pengurus DPD I dan DPD II, ketua DPD dan sekretarisnya, dan itu sudah hasil pleno.

"Artinya bahwa dukungan itu dibuat secara konstitusional melalui mekansime organisasi yang sah dan mengikat bagi seluruh keluaga besar Partai Golkar," tandas Dedi yang juga ketua TKD Jabar untuk Jokowi-Ma'ruf Amin.

Baca juga: Airlangga Hartarto Diklaim Kantongi Dukungan 70 Persen Pengurus DPD

Ditanya bahwa dengan dukungan sebesar itu apakah AH bakal terpilih menjadi ketua umum Golkar secara aklamasi, Dedi mengatakan hal itu bisa saja terjadi.

"Sangat mungkin terpilih aklamasi. Karena jumlah dukungan mencapai 468 dari 557 suara pemilih," kata mantan bupati Purwakarta dua periode ini.

Bukankah Munas Golkar masih lama dan ada kemungkinan terjadi perubahan dukungan dan peta politik? Dedi mengatakan pihaknya melihat bukan persoalan apakah ada perubahan peta politik atau tidak, melainkan bahwa opini dan stiga jelek ketua umum sudah dijawab oleh seluruh kader Golkar bahwa ketua umum dapat dukungan dari kader-kadernya.

"Maka kehendak ini harus dipahami oleh elite Partai Golkar bahwa keluarga besar Golkar hari ini sangat meninginkan konsolidasi organisasi yang utuh. Golkar tidak lagi hanya untuk kepentingan jangka pendek yang hanya didasarkan keinginan elite untuk berkuasa di bawah keringatnya kader," tandas Dedi yang mendampingi Airlangga konsolidasi di daerah.

Baca juga: Golkar Jatim Sepakat Dukung Airlangga Kembali Jadi Ketum

Selain itu, lanjut Dedi, para kader tidak menginginkan lagi tercipta konflik yang sangat merugikan Partai Golkar. Menurutnya, Golkar harus kuat dan utuh, dan itu ada di tangan para kader yang menjadi penentu kebijakan partai secara konstitusional, bukan pada orang per orang yang tidak punya otoritas.

"Orang tidak punya hak suara seolah-olah ngomong mengatasnamakan seluruh kader, mengatasnmakan para pemilik suara, kan selalu begitu, dan suaranya kenceng. Sering kali mereka suaranya kencang itu sudah tidak punya lagi hubungan konstitusional dengan Partai Golkar, dan sudah bukan berada di jalur Golkar," sindir Dedi.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com