Gubernur Irwan melarang adanya aktivitas penambangan setelah Ombilin Coal Mining Heritage of Sawahlunto ditetapkan sebagai warisan budaya dunia oleh UNESCO.
"Tidak boleh lagi ada aktivitas menambang di daerah warisan budaya dunia itu. Ini salah satu poin penting dari penetapan tersebut," katanya saat dihubungi Kompas.com, Senin (8/7/2019).
Irwan mengatakan, sebelum ditetapkan menjadi warisan dunia, daerah tersebut dulunya adalah lokasi tambang batu bara yang dioperasikan PT Bukit Asam Ombilin.
"Namun tambang milik PT BA ini sudah lama tidak beroperasi lagi. Yang kita takutkan masih adanya penambang-penambang liar," kata Irwan.
Baca juga: Jadi Warisan Dunia, Penambangan Dilarang di Ombilin Sawahlunto
Kepala Dinas Pariwisata Sumbar, Oni Yulvian, memprediksi, kunjungan wisatawan di Ombilin akan meningkat. Tak hanya wisatawan, tetapi juga dari kalangan ilmuan atau pendidikan yang ingin belajar atau melakukan penelitian.
Dirinya pun memasang target kunjungan wisatawan ke Sumbar pada 2019 sesuai Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) adalah 57.087 orang untuk wisatawan mancanegara dan 8.476.724 orang wisatawan nusantara.
"Dengan adanya penetapan itu, saya yakin target tersebut bisa terealisasi," tegasnya.
Menurut Oni, dengan ditetapkannya Ombilin, Sawahlunto, sebagai warisan budaya dunia, maka dibutuhkan peningkatan infrastruktur seperti hotel, restoran dan lainnya.
"Selain itu perlu peningkatan penerimaan masyarakat terhadap wisatawan, baik dalam maupun luar negeri, karena akan banyak wisatawan yang datang," jelasnya.
Baca juga: Setelah Ombilin Sawahlunto Ditetapkan Sebagai Warisan Dunia...
Sumber: KOMPAS.com (Perdana Putra)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.