Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

21 ODGJ di Gunungkidul Hidup dengan Dipasung

Kompas.com - 08/07/2019, 18:57 WIB
Markus Yuwono,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com – Dinas Sosial (Dinsos) Gunungkidul, Yogyakarta, berupaya melakukan evakuasi terhadap warga yang dipasung akibat gangguan kejiwaan berat.

Sampai saat ini, masih ada 21 orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) yang hidup dalam pasungan. 

Seksi Bina Rehabilitasi Sosial Dinsos Gunungkidul Winarto menyampaikan, untuk penanganan ODGJ tidak mudah.

Dinas Sosial (Dinsos) Gunungkidul mengaku menemui sejumlah kendala. Salah satunya, proses evakuasi penderita ke rumah sakit harus mengantre.

Baca juga: Kerap Berteriak Saat Malam Hari, Pemuda Ini Dipasung Selama 10 Tahun

 

Kemudian, dukungan pro aktif dari pihak keluarga untuk kesembuhan pasien masih minim, dan menganggap sebagai aib keluarga. 

Akibatnya, para penderita OGDJ ini ada yang dilarang keluar, bahkan dirantai atau dipasung.

Sebanyak 21 orang yang dipasung dan tidak diberikan pengobatan yang baik itu tersebar di Kecamatan Panggang, Playen, Nglipar, Saptosari, Rongkop, Karangmojo, Patuk dan Kecamatan Wonosari.

"Sulit rasanya untuk memastikan sudah tidak ada lagi kasus ODG dipasung di Gunungkidul. Dikunci dalam kamar, diikat dengan rantai itu juga masuk kategori pasung," kata Winarto, saat dihubungi wartawan, Senin (8/7/2019). 

Tahun ini, pihaknya dijatah untuk mengevakuasi 4 penderita ODGJ yang dipasung. Pihaknya terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait kesehatan jiwa.

Jika dilakukan penanganan secara benar, paling tidak ODGJ bisa bersosialisasi dengan masyarakat.

Dia mencontohkan kasus ODGJ di wilayah Kecamatan Nglipar yang dievakuasi beberapa waktu lalu.

Baca juga: Dipasung Selama 12 Tahun, Tarsa Ingin Balok di Kakinya Dibongkar

 

Perempuan yang pernah mengurung diri dalam kamar bertahun-tahun tersebut saat ini menjahit, dan sudah mau bersosialisasi dengan warga. 

Psikiatri RSUD Wonosari, Ida Rochmawati mengatakan, saat ini kesadaran masyarakat untuk memeriksakan kesehatan jiwa sudah mulai baik.

Awalnya, masyarakat memeriksakan kesehatan jiwa jika sudah parah.

"Pasien saya dulu banyak yang sudah berobat ke dukun mana-mana. Sudah parah baru berobat medis. Tetapi, saat ini sudah mulai kesadaran masyarakat meningkat tentang kesehatan jiwa," kata dia, beberapa waktu lalu. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com