Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lansia Ini Diduga Ditelantarkan Anak, Makan Andalkan Pemberian Tetangga

Kompas.com - 08/07/2019, 15:29 WIB
Farida Farhan,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

KARAWANG, KOMPAS.com - Asep Tahyar (55) tergolek di sebuah dipan, di bilik kecil di sudut makam Dusun Sukamaju, RT 002 RW 009, Desa Cikampek Timur, Kabupaten Karawang. Ia diduga ditelantarkan anaknya.

Untuk makan-sehari-hari, pria paruh baya tersebut mengandalkan pemberian dari para tetangga. Selain itu, untuk makan pun, ia kerap kali harus disuap.

"Makan harus disuapin, karena tangannya susah gerak," ujar Iis Susyanti, seorang warga yang tergerak untuk merawat Asep, saat ditemui Kompas.com, di TPU Dusun Sukamaju, Cikampek Timur, Karawang, Senin (8/7/2010).

Baca juga: 5 Fakta tentang Sepasang Lansia Terima Ikan dari Menteri Susi, Cuitan Twitter hingga Dimasak Gulai

Asep adalah teman SMP ayah Iis. Begitu tahu kondisi Asep yang sebatangkara dengan kondisi sakit, Iis rutin datang ketempat tersebut.

Iis bersama adiknya Tubagus Muhamad Arif (19), setiap pagi dan sore datang untuk membawakan makanan bagi Asep, termasuk menyuapinya.

"Sudah sekitar tiga minggu saya ke sini. Pagi bawa bubur dan roti untuk makan siang. Juga air mineral dan kadang susu kotak," kata dia.

Iis mengaku, tidak berniat apapun. Ia hanya ingin membantu Asep sebisanya.

Apalagi, jika melihat Asep, ia memandang seperti orangtuanya sendiri.

Kepada Iis, Asep kerap bercerita banyak nyamuk. Sebab, bilik kecilnya nyaris terbuka.

Asep juga ingin meminta maaf kepada anak-anaknya.

"Sambil terbata-bata, Pak Asep bilang ingin cepat pergi dari gubuk ini. Dia berharap pengen diurus sama siapa saja yang ikhlas," kata dia.

Iis berharap, pemerintah segera turun tangan. Apalagi, dirinya mengaku tak bisa menolong banyak, selain merawat dan mengirimi makanan.

Baca juga: Pasangan Lansia Masak Ikan Cakalang Pemberian Menteri Susi dengan Cara Spesial

Kabar soal Asep yang ditelantarkan anaknya dibenarkan oleh Ujang Sujatna (54). Ujang tinggal tak jauh dari TPU Dusun Sukamaju.

"Dia ditelantarkan. Anak-anaknya enggak mau ngurus," kata Ujang, yang juga teman kecil Asep.

Ujang mengaku sebagai orang yang membuatkan gubuk untuk ditempati Asep dengan modal dari seorang dermawan. Bahkan, Asep juga pernah dikontrakkan, namun kendalanya tak ada yang mengurus.

"Saat pertama di sini (bilik di sudut TPU) Asep masih bisa jalan," kata dia.

Ujang mengaku orang yang membawa Asep saat hidup di jalanan dan tahu betul perjalanannya hingga saat ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com