Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ombilin Sawahlunto Masuk Warisan Dunia UNESCO, Gubernur Sumbar Bangga

Kompas.com - 08/07/2019, 15:16 WIB
Perdana Putra,
Farid Assifa

Tim Redaksi

PADANG, KOMPAS.com - Ombilin Coal Mining Heritage of Sawahlunto resmi masuk daftar Situs Warisan Budaya Dunia UNESCO dalam Pertemuan Komite Warisan Dunia, Sabtu (6/7/2019) lalu.

Penetapan tersebut mengakhiri perjuangan panjang tambang batu bara Ombilin, Sawahlunto, Sumatera Barat, itu untuk masuk warisan budaya dunia.

Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno bersyukur akhirnya tambang batu bara Ombilin, Sawahlunto, masuk warisan dunia.

"Kita bangga dan bersyukur, akhirnya tambang batu bara Ombilin, Sawahlunto, ditetapkan sebagai warisan dunia," kata Irwan Prayitno yang dihubungi Kompas.com, Senin (8/7/2019).

Irwan menyebutkan, perjuangan tambang batu bara itu menjadi warisan dunia dimulai tahun 2015. Saat itu, Sawahlunto dimasukkan ke daftar sementara warisan budaya dunia.

"Sejak itu, proses pengumpulan data, penyusunan dokumen dan pengumpulan bahan lainnya dilakukan secara intensif yang melibatkan pakar dari dalam dan luar negeri," katanya.

Baca juga: Kota Sawahlunto Masuk Calon Situs Warisan Dunia UNESCO

Kemudian muncul usulan untuk menambah wilayah yang meliputi Padang, Padang Panjang, Kota Solok, Kabupaten Solok, Padang Pariaman dan Tanah Datar.

"Daerah itu masuk dalam wilayah Ombilin Coal Mining Heritage of Sawahlunto yang akhirnya ditetapkan sebagai warisan budaya dunia," kata Irwan Prayitno.

Menurut Irwan Prayitno, masuknya Ombilin Coal Mining Heritage of Sawahlunto itu menambah daftar warisan busaya dunia yang dimiliki Indonesia.

Sebelumnya, ada Candi Borobudur (1991), Candi Prambanan (1991), Situs Sangiran (1996) dan Sistem Subak di Bali (2012).

"Kita berharap dengan adanya warisan budaya dunia ini, bisa mendongkrak pariwisata yang ada di Sumbar," katanya.

Baca juga: 30 Rumah Terkena Longsor di Sawahlunto, 7 Rusak Berat

Irwan menyebutkan pihaknya pun akan menjadikan Kota Sawahlunto menjadi destinasi wisata di Sumatera Barat.

"Dampaknya tentu sangat besar. Ini akan kita jadikan sebagai destinasi baru bagi wisata di Sumatera Barat," jelasnya. 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com