Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Pedagang Sayur Keliling, Naik Haji Setelah 8 Tahun Sisihkan Penghasilan

Kompas.com - 08/07/2019, 12:46 WIB
Moh. SyafiĆ­,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JOMBANG, KOMPAS.com - Cita-cita untuk bisa berangkat ke tanah suci guna menjalankan ibadah haji, akhirnya bisa segera diwujudkan oleh Marliah (63), pedagang sayur keliling di Kabupaten Jombang, Jawa Timur.

Pada musim haji tahun ini, pedagang sayur keliling atau 'bakul lijo' itu terdaftar sebagai calon jamaah haji yang akan berangkat pada 23 Juli 2019, dari embarkasi Surabaya.

Marliah adalah warga Desa Balongbesuk, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Ibu dua anak ini mengaku jika menjalankan ibadah haji merupakan cita-citanya sejak kecil.

"Sejak kecil saya ingin naik haji, sejak kelas 3 MI (Madrasah Ibtidaiyah)," katanya saat ditemui Kompas.com, di sela-sela kegiatannya berjualan sayur keliling, Senin (8/7/2019).

Baca juga: Cerita Calon Jemaah Haji Emawati, Malu Pulang Kampung Lantaran Gagal Naik Haji

Meski punya cita-cita pergi haji sejak kecil, Marliah mengaku sempat tak yakin keinginannya bakal terwujud. Alasannya, kondisi ekonomi keluarganya belum memungkinkan untuk biaya pergi haji.

Saat dipastikan namanya masuk dalam daftar calon haji yang akan berangkat tahun 2019, Marliah mengaku tak bisa menahan rasa harunya. Bahkan, berulangkali melakukan sujud syukur karena cita-citanya bisa segera terwujud.

"Alhamdulillah, saya bersyukur (dapat panggilan) dari Allah. Sebelumnya tidak ada dalam pikiran saya, enggak sampai pikiran saya (bisa berangkat haji)," tutur Marliah.

Baca juga: Kisah Penjual Rujak Naik Haji: Nabung Rp 5.000 Per Hari, Serasa Mimpi Namanya Dipanggil

Sisihkan Rp 10.000 untuk Ditabung

Cita-cita untuk menjalankan ibadah haji yang dimiliki Marliah sejak kecil, bakal segera terwujud. Namanya terdaftar sebagai calon haji asal Jombang yang akan berangkat pada 23 Juli 2019.

Terwujudnya harapan Marliah untuk pergi haji, tak lepas dari kegigihannya menyisihkan sebagian penghasilan dari berjualan sayur keliling. Pekerjaan sebagai 'bakul lijo' sudah dijalani selama kurang lebih 35 tahun.

Marliah mengatakan, dia mendaftar haji pada tahun 2011 diantarkan oleh anak perempuannya. Sejak saat itu dirinya rutin menabung untuk biaya haji.

"Nabung setiap hari Rp 10.000, mulai tahun 2011. Setiap hari (penghasilan) saya sisihkan untuk tabungan (haji) itu," ungkapnya.

Baca juga: Berangkatkan Ayah Ibadah Haji Jadi Keinginan Sutopo yang Belum Terwujud

Selain dari kegigihan menyisihkan uang sebesar Rp 10.000 dari penghasilan, Marliah juga mengaku menerima tambahan uang dari anak-anaknya.

"Ada tambahan, kalau dikasih anak-anak langsung saya tabungkan," kata Marliah.

Ingin umrah bersama suami

Marliah (63), pedagang sayur keliling atau bakul lijo asal Desa Balongbesuk, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, saat ditemui di tengah aktifitasnya, Senin (8/7/2019) pagi. Pada 23 Juli 2019, dia dijadwalkan berangkat haji melalui embarkasi Surabaya.KOMPAS.com/MOH. SYAFIÍ Marliah (63), pedagang sayur keliling atau bakul lijo asal Desa Balongbesuk, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, saat ditemui di tengah aktifitasnya, Senin (8/7/2019) pagi. Pada 23 Juli 2019, dia dijadwalkan berangkat haji melalui embarkasi Surabaya.
Kurang lebih 35 tahun, Marliah berjualan sayur dengan cara berkeliling dari permukiman ke permukiman penduduk di wilayah perkotaan.

Area utamanya, kawasan permukiman di dekat Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jombang.

Pekerjaan itu jalani Marliah mulai pagi hingga tengah hari. Setiap hari, dia berangkat belanja ke Pasar Pon Jombang mengendarai sepeda angin yang dilengkapi bok dari bambu atau 'rengkek' pada bagian belakang sepeda.

Baca juga: Kumpulkan Uang Rp 5.000 Selama 28 Tahun, Penjual Kerupuk Ini Naik Haji

Dari Pasar Pon Jombang, Marliah berkeliling untuk menjual sayur kepada para pelanggannya yang tersebar di beberapa permukiman.

"Jualan sayur (keliling) di sebelahnya rumah sakit (RSUD Jombang). Setiap hari jam 7 sampai jam 12 siang," ungkapnya.

Marliah menambahkan, pada tahun ini, dia akan pergi haji tanpa didampingi suaminya karena beda waktu saat mendaftar. Dia berharap, usai haji, dirinya bisa melaksanakan umrah bersama suaminya.

"Harapannya, setelah haji bisa umrah sama bapaknya (Haryono, suami Marliah)," tutur Marliah.

Baca juga: Ini Dua Calon Jamaah Haji Tertua asal Mimika, Usianya 91 Tahun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com