Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Api Sambar Kerumunan Warga Saat Upacara Ngaben di Bali...

Kompas.com - 08/07/2019, 11:16 WIB
Rachmawati

Editor

KLUNGKLUNG, KOMPAS.com – Enam warga mengalami luka bakar saat upacara ngaben massal di Desa Negari, Banjarangkan, Kabupaten Klungkung, Minggu (7/7/2019).

Polisi menyebut jika kejadian tersebut berawal dari macetnya piranti kompor pembakaran jenazah

Kapolsek Banjarangkan, AKP Ni Luh Wirati menjelaskan saat itu pemilik kompor jenazah, Ngakan Nyoman Brata, sedang mempersiapkan piranti kompor menjelang pembakaran jenazah.

Baca juga: Api Sambar Kerumunan Warga Saat Upacara Ngaben Massal, 6 Orang Alami Luka Bakar

Setelah piranti terpasang ternyata selang mampet dan tidak bisa menyalurkan bahan bakar.

"Kemudian kompor itu diganti dengan kompor cadangan. Saat ganti kompor itu selang dibuka dan keluar sedikit bahan bakar dari selang," jelas Wirati.

Disaat yang bersamaan ada warga yang menyalakan api untuk dupa. Akibatnya api langsung menyambar selang.

Tekanan udara dari kompor jenazah membuat api menyambar dengan liar dan membakar warga yang berkerumun di sekitar TKP.

Kejadian tersebut membuat kepanikan. Ada dua warga yang tubuh dan pakaiannya ikut terbakar.

"Warga yang mengalami luka bakar parah, langsung dilarikan ke RSUD Klungkung untuk mendapatkan perawatan medis. Walaupun sempat terjadi insiden, upacara pengabenan tetap dilanjutkan hingga usai," jelas Wirati.

Baca juga: Api Melalap Rumah dan 2 Mobil di Ciracas, Kerugian Tembus Rp 750 Juta

Salah satu korban adalah Cokorda Suarma Putra (65), seorang pensiunan pegawai bank asal Desa Tampak Siring yang mengalami luka bakar cukup parah, sehingga harus mendapatkan perawatan intensif di UGD RSUD Klungkung.

Dua warga lainnya yang harus dilarikan ke RSUD Klungkung  yakni Ni Wayan Keteg (58) dan Wayan Murdika (46), keduanya warga Desa Negari.

Sementara tiga warga lainnya mengalami luka ringan dalam insiden itu yakni, I Komang Andreas Putra (9), I Putu Adi Kencana (10), dan Nyoman Cita (53).

Tiga korban yang mengalami luka bakar parah, langsung mendapatkan perawatan intensif dari petugas medis di RSUD Klungkung.

"Ada tiga korban yang diterima RSUD Klungkung. Ketiganya mengalami luka bakar dengan persentase berbeda," ungkap Dirut RSUD Klungkung, dr I Nyoman Kesuma.

Baca juga: Ditemukan Satu Titik Api di Kawasan Taman Nasional Tesso Nilo Riau

Wayan Keteg mengalami luka bakar drajat I dengan luasan di bawah 50 persen. Cokorda Suarma mengalami luka bakar drajat 2 dengan luasan hingga 50 persen.

Sementara Murdika mengalami luka bakar drajat 3, dengan luasan luka bakar mencapai 69 persen.

Dengan kondisi ini, Cokorda Suarma dan Murdika langsung dirujuk ke RSUP Sanglah untuk mendapatkan perawatan lebih intensif.

"Kami rujuk pasien ke RSUP Sanglah, karena perlu ruang perawatan khusus dan dokter subspesialis untuk merawat luka bakar yang luas," jelas Kesuma.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Api Menyambar Kerumunan Warga Saat Prosesi Pembakaran Jenazah, 6 Orang Terluka Bakar

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com