Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cari Pasangan di Musim Kawin, Komodo Masuk ke Rumah Warga

Kompas.com - 07/07/2019, 22:11 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Khairina

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Nusa Tenggara Timur (NTT) melalui Bidang KSDA Wilayah II, Seksi Konservasi Wilayah III dan aparat Pemkab Manggarai Timur dan Yayasan Komodo Survival Program menyelamatkan seekor biawak komodo (Varanus komodonesis Ouwens) yang memasuki Kampung Tanjung, Desa Nanga Baras, Kecamatan Sambi Rampas, Kabupaten Manggarai Timur.

Kepala BBKSDA NTT Timbul Batubara mengatakan, informasi awal keberadaan biawak komodo di kampung tersebut disampaikan oleh masyarakat dan diterima oleh petugas Resort KSDA.

"Kejadiannya pada pekan lalu, tepatnya Jumat (28/6/2019). sekitar pukul 15.00 Wita,"ungkap Batubara kepada Kompas.com, Minggu (7/7/2019).

Baca juga: Wagub NTT: Pulau Komodo Ditutup Supaya Kita Bisa Lihat Atraksi Komodo yang Indah

Setelah menerima laporan dari masyarakat, petugas dari Bidang KSDA Wilayah II, SKW III segera bergegas menuju lokasi TKP pada koordinat S 08°19,703’ – E 120°42,895’.

"Dari keterangan warga setempat, biawak komodo masuk ke pemukiman warga kemudian dihalau dan masuk ke bangunan toilet milik seorang masyarakat," ungkap Batubara.

Atas inisiatif warga demi menjaga keamanan satwa, lanjut Batubara, akhirnya komodo diamankan dengan cara diikat menggunakan tali nilon.

Berdasarkan analisa perilaku, biawak komodo memasuki permukiman warga, karena dalam proses penjelajahan untuk mencari pasangan saat musim kawin, yakni bulan Juni hingga Agustus. Kondisi biawak komodo juga masih dalam kondisi agresif.

Untuk menghindari keramaian warga, Petugas BBKSDA membawa hewan itu ke tempat yang lebih aman di Pusat Informasi Komodo milik seorang warga bernama Arsyad di wilayah Pota.

Baca juga: Gubernur NTT: Kita Mau Tidak Ada Manusia yang Tinggal di Pulau Komodo

Selanjutnya petugas BBKSDA, didampingi Dinas Pariwisata, Kepemudaan dan Olah Raga Kabupaten Manggarai Timur, melakukan pengambilan data biometrik melalui pengukuran dan penandaan.

Pengukuran individu satwa komodo dan penandaan dilaksanakan pada hari Sabtu (29/6/2019) dengan data yakni jenis kelamin Jantan, ID tag 000706D12C, panjang total 225 sentimeter dan berat 33,8 kilogram.

"Kondisi satwa sehat, serta umur telah memasuki fase dewasa,"ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, tim juga berkoordinasi dengan pemerintah Kecamatanan Riung dan Kecamatan Sambi Rampas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com