Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suksesi Pilkada Serentak 2020 Jadi Alasan Kongres V PDI-P Dipercepat

Kompas.com - 06/07/2019, 15:54 WIB
Andi Hartik,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com — Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Djarot Saiful Hidayat mengungkapkan sejumlah alasan mengapa Kongres V PDI-P dipercepat. Salah satunya adalah untuk mempersiapkan Pilkada 2020.

Djarto mengatakan, akan ada 271 kota/kabupaten dan 9 provinsi yang akan menggelar pilkada serentak pada 2020. Untuk menyambut pemilihan kepala daerah itu, PDI-P harus melakukan konsolidasi.

"Karena bagi PDI Perjuangan, soliditas itu adalah modal utama pemenangan. Maka, kami harapkan itu semua sudah tuntas hingga tahun 2020 sudah siap mesin partai semuanya," katanya saat ditemui di sela-sela Munas IX Ikatan Alumni Universitas Brawijaya di Kampus Universitas Brawijaya, Kota Malang, Sabtu (6/7/2019).

Baca juga: PDI-P Bahas Ekonomi Gotong Royong untuk Dibawa ke Kongres

Selain itu, percepatan Kongres PDI-P juga berkaitan dengan program pemerintah. Djarot mengatakan, PDI-P harus memiliki program yang selaras dengan pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin yang akan memimpin Indonesia untuk lima tahun ke depan.

"Bagaimana PDI Perjuangan itu membuat supaya agenda partai itu sesuai juga dengan agenda pemerintah. Makanya dipercepat biar konsolidasinya tuntas sebelum pelantikan DPR sebelum pelantikan presiden dan penyusunan kabinet," katanya.

Alasan berikutnya adalah tentang ancaman yang dihadapi oleh bangsa ini. Menurutnya, Indonesia sedang menghadapi ancaman kondisi ekonomi internasional. Perang dagang antara Amerika Serikat dan China dinilai cukup berpengaruh terhadap perekonomian dalam negeri.

Baca juga: Percepat Kongres, PDI-P Ingin Sinkronkan Agenda Nasional dan Partai

"Ancaman dari luar otomatis persaingan. Sekarang perang dagang Amerika sama China bikin kelabakan," katanya.

Tidak hanya itu, Djarot mengatakan Indonesia juga sedang menghadapi ancaman dari dalam berupa radikalisme, intoleransi, dan paham yang menolak Pancasila sebagai dasar negara.

Menurutnya, ancaman itu harus disikapi secara serius karena berkaitan dengan keberlangsungan kehidupan berbangsa dan bernegara.

Baca juga: Serap Aspirasi Sebelum Kongres, PDI-P Gelar Konferensi Tingkat Cabang

"Ancaman dari dalam berupa radikalisme, intoleransi, dan mereka yang punya paham anti-Pancasila. Ini harus diperkuat diberikan penyadaran bahwa dasar negara kita Pancasila. Kalau tidak berdasarkan Pancasila, bangsa ini bisa bubar, lho," katanya.

Nantinya, tiga poin mendasar itu akan dibahas di dalam Kongres V PDI-P yang akan berlangsung di Bali pada 8 Agustus.

Selain membahas isu tersebut, Kongres V juga akan mengukuhkan kembali Megawati Soekarnoputri sebagai ketua umum PDI-P.

Sedianya Kongres V PDI-P akan berlangsung pada 2020, tetapi dipercepat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com