Seorang pendaki harus siap dengan segala situasi ini. Kepanikan yang berujung keteledoran, kata dia, akan merugikan pendaki itu sendiri.
Menurut Adi Seno, meskipun dalam keadaan genting, keputusan matang menjadi kunci keselamatan para pendaki.
Baca juga: Sejak Ditemukan, Jenazah Thoriq Belum Bisa Dipindahkan dari Gunung Piramid
"Jika memiliki keterampilan, pengetahuan (navigasi, mitigasi dan teknik pendakian), serta sikap maka pendaki akan membuat keputusan untuk terus (melakukan pendakian), berhenti dan bertahan, atau kembali," kata Adi Seno.
Keputusan yang diambil tersebut tentunya tetap tergantung pada lokasi dan seberapa parah kondisi tak terduga ini.
"Biasanya kalau badai di ketinggian yang bisa dilakukan adalah bertahan, buka bivak dan menunggu perubahan membaik selama perbekalan mencukupi," papar Adi Seno.
"Syarat utama dapat memisahkan diri dari elemen luar (cuaca atau alam)," lanjut dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.