Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Fakta Pos Polisi di Kulon Progo Ditembak, Dugaan Peluru Gotri hingga Tingkatkan Kewaspadaan

Kompas.com - 05/07/2019, 15:42 WIB
Candra Setia Budi

Editor

KOMPAS.com - Pos polisi di jalan raya yang berada di simpang tiga traffic light Dusun Siluwok, Desa Tawangsari, Kecamatan Pengasih, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, ditembak orang tak dikenal

Polisi menemukan sebuah lubang pada kaca pos tersebut dan menemukan sebuah proyektil peluru jenis gotri ukuran diameter 4,5 milimeter.

berikut fakta pos polisi di Siluwok Kulon Progo yang ditembak orang tak dikenal hingga ditemukan satu buah proyektil jenis gotri.

1. Kronologi penembakan

Ilustrasi penembakan.Shutterstock Ilustrasi penembakan.

Menurut saksi, Marsono (60), tukang ojek yang tengah mangkal di pos tersebut, peristiwa terjadi Kamis (4/7/2019) sekitar pukul 04.00 WIB.

Saat itu ada satu sepeda motor dengan dua orang pengendara yang melintas di depan pos.

Seketika, dirinya dikagetkan suara cukup keras dari benturan benda mengenai kaca.

"Ada dua orang berboncengan naik motor dari arah Purworejo ke timur tapi kemudian berbalik ke barat dan lewat depan pos. Tiba-tiba terdengar suara mak blethak begitu dari arah kaca pos," kata Marsono.

Ia spontan langsung keluar dari pos untuk melihat keadaan. Dilihatnya pengendara sepeda motor itu tetap melaju ke arah barat.

Baca juga: Pos Polisi Kulon Progo Ditembaki Orang Tak Dikenal

2. Dugaan peluru gotri

Ilustrasi peluruRockatansky Ilustrasi peluru

Kapolres Kulon Progo, AKBP Anggara Nasution mengatakan, dugaan awal peluru gotri itu ditembakkan dari unit air gun atau replika senjata bertenaga gas.

Karena memiliki tekanan gas, daya letupnya terbilang kuat hingga mampu menimbulkan lubang di kaca pos yang tertembak.

Jika terkena tubuh manusia, tentu efeknya jadi membahayakan.

"Kita lihat dari anatomi pecahan kaca itu, pelurunya kecil tapi retakannya luas sehingga dipastikan ada kekuatan besar yang mendorongnya. Dugaan awal adalah jenis air gun. Berbeda dengan air soft gun yang lebih lembut," kata Anggara saat ditemui Tribunjogja.com ketika meninjau lokasi pos.

Baca juga: Kisah Aipda Andreas, Berhasil Tangkap Pelempar Pos Polisi Walau Mata Terluka

3. Masih cek CCTV

Ilustrasi CCTV lalu lintas. MAULANA MAHARDHIKA Ilustrasi CCTV lalu lintas.

Polisi hingga sekarang masih meminta keterangan dari beberapa saksi. Dan juga masih mencari petunjuk berupa Closed Circuit Television (CCTV) yang berada di sekitar lokasi.

Atas kejadian tersebut, Kapolres Kulon Progo Anggara memerintah jajarannya untuk meningkatkan kewaspadaan.

"Peningkatan kewaspadaan telah dan tetap dilaksanakan, saya lakukan ploting personel sesuai tugas saja," kata Anggara.

Baca juga: Pascaledakan Bom Bunuh Diri, Pos Polisi Kartasura Sukoharjo Kembali Berfungsi

4. Polda DIY ikut selidiki penembakan pos polisi

Direktur Ditreskrimum Polda DIY, Kombes Pol Hadi Utomo dalam jumpa pers di Mapolda DIY, Rabu (06/02/2019)KOMPAS.com / WIJAYA KUSUMA Direktur Ditreskrimum Polda DIY, Kombes Pol Hadi Utomo dalam jumpa pers di Mapolda DIY, Rabu (06/02/2019)

Direktur Reskrimum Polda DIY, Kombes Pol Hadi Utomo mengatakan, pihaknya telah menganalisa kejadian itu dan menyimpulkan bahwa penembakan kaca pos polisi itu dilakukan pelaku menggunakan unit air gun.

Namun, unitnya diduga sudah dimodifikasi dan pelurunya diganti jenis gotri. Hal ini menyebabkan daya rusaknya tidak terlalu keras.

Terbukti, dari sedikitnya area kaca yang pecah serta peluru yang terpantul dalam jarak beberapa meter dari pos.

"Air gun tidak menggunakan peluru aslinya. Tembakannya juga tidak terlalu keras. Terbukti, proyektilnya gotri sepeda, ditemukan di luar pos dan hanya pecah sedikit (kacanya)," kata Hadi ditemui wartawan di Mapolsek Pengasih, Kamis sore.

Baca juga: Kronologi Bom Bunuh Diri di Pos Polisi Kartasura hingga Gali Keterangan Pelaku

Sumber KOMPAS.com (Dani Julius Zebua), Tribun Jogja (Singgih Wahyu Nugraha)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com