Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aksi Nekat Pemilik Sabu, Izin Buang Air hingga Tertabrak Truk di Tol

Kompas.com - 05/07/2019, 15:14 WIB
Achmad Faizal,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi


SURABAYA, KOMPAS.com — Penangkapan Pieter Kristanto, pemilik sabu 10 kilogram yang disimpan di galon cat, diwarnai aksi kejar-kejaran. Pelaku berusaha kabur ke jalan tol hingga sempat tertabrak truk.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jawa Timur Komisaris Besar Frans Barung Mangera mengatakan, pelaku mencoba kabur di tengah perjalanan dari Jakarta menuju Polda Jawa Timur di Surabaya.

Baca juga: 10 Kilogram Sabu Disembunyikan dalam Galon Cat Menuju Surabaya

Awalnya, tim yang membawa Pieter berhenti di rest area SPBU Tol Tambun Bekasi. Pieter yang dalam keadaan tangan diborgol meminta izin untuk buang air kecil. Petugas pun mengawalnya ke toilet.

"Di jarak 2,5 meter dari mobil, pelaku mendorong petugas pengawal hingga terjatuh dan pelaku lari ke arah jalan tol dengan melompat pagar pembatas jalan tol," kata Barung, Jumat (5/7/2019).

Namun, saat berlari, Pieter tertabrak truk yang sedang melintas pelan. Menurut Barung, polisi tidak mengambil tindakan tegas berupa tembakan peringatan karena kondisi lalu lintas saat itu ramai dan padat.

Setelah pelaku terjatuh akibat tertabrak truk, petugas patroli jalan raya dari Korps Lalu Lintas datang dan pelaku diamankan. Setelah itu, Pieter dibawa ke Rumah Sakit Herlina di Kecamatan Tambun, Bekasi.

Sebelumnya, Pieter Kristanto ditangkap di Kelurahan Pegadungan, Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat, Rabu kemarin. Pieter ditangkap karena menerima 10 kilogram sabu yang dibungkus dalam galon cat dari Pontianak.

Baca juga: Polisi Selidiki Modus Baru Sembunyikan Sabu di Masjid

Pengungkapan itu berdasarkan pengembangan atas tertangkapnya Yoyok Priyanto pada 10 Meret. Yoyok ditangkap di Jalan Raya Bunder, Kabupaten Gresik, dengan barang bukti 5 kilogram sabu.

"Yoyok sendiri adalah anggota jaringan peredaran narkoba internasional. Jalur peredarannya dari Myanmar, Malaysia, Jakarta, dan Surabaya," kata Barung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com