Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Sopir Taksi Online Saat Penumpang Wanita Melahirkan di Mobilnya, dari Suara Rintihan hingga Tangis Bayi

Kompas.com - 05/07/2019, 10:45 WIB
Moh. SyafiĆ­,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

JOMBANG, KOMPAS.com - Pada Selasa (2/7/2019) pagi, Andy Yuwono (35), mendapat pesanan taksi online dari seseorang dengan akun Fitri, melalui aplikasi Go-Car. 

Tanpa pikir panjang, Andy beranjak dari tempat mangkalnya di kawasan Magersari, Kota Mojokerto, Jawa Timur, menuju ke alamat pemesan. Dari tempat mangkal ke lokasi penjemputan diperlukan waktu kurang lebih menit.

"Saya mendapatkan order sekitar pukul 5.26 WIB dan sampai di tempat alamat pemesan pada pukul 5.31 WIB. Tujuannya ke Puskesmas Blooto, dari alamat penjemputan di Kauman Kota Mojokerto," kata Andy, membuka perbincangan dengan Kompas.com, Kamis (4/7/2019) malam.

Baca juga: Kisah Algojo Cambuk di Aceh, Tubuh Bergetar Saat Jadi Eksekutor hingga Identitas yang Dirahasiakan

Bapak satu anak ini menuturkan, saat sampai di rumah pemesan, Andy segera menyampaikan bahwa dirinya sudah berada di depan rumah yang menjadi lokasi penjemputan.

Tak lama berselang, muncul seorang laki-laki dari dalam rumah yang menemui Andy dan memintanya untuk menunggu. 

Sekitar 10 menit kemudian, dari rumah tersebut ada seorang perempuan dalam kondisi hamil tua yang dibopong oleh empat orang ke arah mobil Andy.

Saat itu, Andy awalnya merasa bingung karena penumpang yang akan dia antarkan harus dibopong oleh beberapa orang. Rasa panik juga dirasakan Andy, sebab dia belum mengetahui siapa dan bagaimana kondisi penumpangnya.

"Saya waktu itu bingung, tapi langsung saya klarifikasi siapa si ibu ini, bagaimana kondisinya. Sebagai pengemudi saya harus tahu bagaimana kondisi penumpang saya, sehingga saya tahu apa yang harus dilakukan sebagai pengemudi," ujar Andy.

Baca juga: Kisah Pengungsi Rohingya Merajut Asa Lewat Sekolah, Mimpi Jadi Dokter atau Insinyur

Dari penjelasan Safiar Kuncoro (25), pemesan layanan taksi online, Andy mendapatkan informasi bahwa perempuan yang dibopong adalah Zsazsa Oktavia (22), istri dari Safiar.

Penumpangnya adalah pasangan suami istri yang tinggal di Kelurahan Kauman Gg V, Kecamatan Prajuritkulon, Kota Mojokerto. Safiar meminta Andy untuk diantar ke Puskesmas Blooto Kota Mojokerto karena Oktavia diyakini akan melahirkan.

"Waktu itu saya tanya, apa tidak terlalu jauh kalau ke Puskesmas Blooto. Jawaban bapaknya, 'rujukannya ke Puskesmas Blooto'," tutur Andy.

Terdengar suara tangisan bayi 

Setelah mendapatkan informasi yang cukup tentang penumpangnya, Andy segera mengarahkan kendaraannya menuju ke Puskesmas Blooto. Jarak dari tempat penjemputan ke Puskesmas Blooto, sekitar 3 kilometer.

Andy mengungkapkan, saat mengemudikan kendaraannya, rasa panik merasuki dirinya. Apalagi, suara rintihan dari Oktavia terus terdengar.

Kepanikan kian dirasakan Andy karena tak lama setelah meninggalkan lokasi penjemputan, terdengar suara tangis bayi di belakang kursi kemudinya. Padahal, lokasi yang dituju masih cukup jauh.

"Belum jauh (jaraknya), sekitar 500 sampai 700 meter dari titik penjemputan, terdengar suara tangis bayi," ungkapnya.

Saat itu, ujar Andy, dari keterangan Kuncoro diketahui bahwa kepala dan sebagian tubuh bayi yang dikandung Oktavia sudah keluar. 

Tak ingin terjadi apa-apa dengan penumpangnya, Andy berulangkali bertanya kepada Kuncoro tentang bagaimana kondisi istri dan bayinya. 

Andy terus memacu kendaraannya ke arah Puskesmas Blooto dengan menambah sedikit kecepatan. Tak lupa, dia menyalakan lampu sein mobilnya sebagai tanda waspada.

"Waktu itu panik saya. Tapi saya terus memantau lewat bapaknya (Kuncoro), sambil konsentrasi menyetir. Untungnya waktu itu masih pagi, jadi jalanan agak sepi. Saya terus jalan dan ingin memastikan penumpang saya selamat, bayinya juga selamat," kata Andy. 

Persalinan darurat

Saat sampai di Puskesmas Blooto, Andy langsung membawa kendaraannya ke arah ruang persalinan. Dia pun memberitahukan bahwa ada penumpang yang butuh pertolongan segera untuk persalinan.

"Waktu pintu mobil dibuka, bidan dan petugas medis di sana kebingungan karena ternyata seluruh tubuh bayi sudah keluar, kecuali tali pusarnya yang masih nyambung. Akhirnya proses persalinan diputuskan dilakukan di dalam mobil," jelas pria yang sudah 1,5 tahun menjadi pengemudi taksi online ini.

Proses penuntasan persalinan Oktavia di dalam mobil Andy berlangsung tidak lama. Oktavia dan bayinya selanjutnya ditangani petugas medis di ruang persalinan Puskesmas Blooto.

Andy mengaku bersyukur karena ibu dan bayi yang menjalani persalinan darurat di dalam mobilnya, selamat. Bayi yang dilahirkan Oktavia memiliki berat badan 3,2 kilogram dan panjang 51 sentimeter.

Oleh tim medis Puskesmas Blooto, bayi laki-laki yang dilahirkan Oktavia dinyatakan dalam kondisi sehat. Demikian pula dengan kondisi si ibu bayi, meski menjalani persalinan dramatis di dalam taksi online.

"Awalnya panik, tapi setelah mendapatkan kejelasan bagaimana kondisi ibu dan bayinya, saya merasa lega. Saya bersyukur karena penumpang saya selamat, bayinya juga sehat," tutur Andy.

Ditambahkan Andy, menyadari kondisi penumpangnya, dia rela menunggu hingga rampungnya seluruh proses persalinan Oktavia di Puskesmas Blooto. Dia tidak terburu-buru meminta biaya jasa taksi online dan membiarkan Kuncoro menuntaskan tugasnya membantu persalinan sang istri.

"Karena ada situasi seperti itu, waktu itu saya meminta bapaknya (Kuncoro) supaya bantu istrinya dulu sampai rampung. Tidak usah buru-buru," tutur Andy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com