Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Video Pengeroyokan Remaja Perempuan di Surabaya, Risma Turun Tangan

Kompas.com - 04/07/2019, 21:14 WIB
Ghinan Salman,
Khairina

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Surabaya sudah mengetahui adanya video pengeroyokan terhadap anak perempuan di Surabaya yang viral di media sosial.

Kepala Bagian Humas Pemerintah Kota Surabaya M Fikser mengatakan, Dinas Pengendalian Penduduk, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DP5A) Kota Surabaya sedang membuat laporan tentang adanya dugaan pengeroyokan anak itu sedang dibuat dan akan disampaikan kepada Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.

Pasalnya, setelah diperbolehkan pulang dari rumah sakit, Fikser mengakui bahwa Risma memang berkonsentrasi untuk menangani persoalan anak-anak.

"Baru hari ini kami ketahui, karena prosesnya masih di kepolisian, teman-teman DP5A sudah turunkan tim. Nanti hasil tim itu bertemu karena itu di unit PPA di Polrestabes Surabaya, hasil laporannya itu akan dilaporkan ke ibu (Risma)," kata Fikser kepada Kompas.com, Kamis (4/7/2019).

Baca juga: Viral Video Pengeroyokan Remaja Perempuan di Surabaya, Ini Kata Polisi

Ia memastikan, Risma akan menindaklanjuti adanya laporan dugaan penganiayaan kepada salah satu anak perempuan di Surabaya yang viral di media sosial Facebook itu.

Namun, untuk saat ini, Pemkot Surabaya akan menunggu proses di kepolisian berjalan.

"Tapi pemerintah kota akan intervensi dari sisi keluarga. Mungkin ada masalah keluarga atau apa ya, kita masih menunggu," ujar dia.

Terlebih lagi, lanjut dia, saat ini perhatian besar Risma adalah menangani sumber daya manusia, pendidikan, kesejahteraan, dan anak-anak.

Persoalan sosial seperti yang terlihat dalam video pengeroyokan anak-anak tersebut, lanjut dia, akan menjadi perhatian Risma.

"Pasti Bu Risma memberikan perhatian terhadap itu karena konsentrasinya memang kepada anak, kepada persoalan sosial," tutur dia.

Baca juga: Fakta di Balik Viral Pernikahan Nenek dan Pemuda 19 Tahun di Pati: Foto Hoaks, hingga Dibatalkan KUA

Sebelumnya, Kanit PPA Polrestabes Surabaya AKP Ruth Yeni membenarkan penganiayaan di vedio yang viral di media sosial tersebut terjadi di Surabaya.

Menurut dia, polisi sudah melakukan penyelidikan dan sudah dilaporkan pada 28 Juni 2019 oleh orang tua korban. Kasus tersebut terjadi pada 27 Juni 2019.

Ia mengaku sudah menginterogasi beberapa orang, di antaranya korban dan pelapor.

"Sudah dilaporkan. Penyebabnya saling ejek ya dan sekarang hari ini sudah masuk penyidikan," kata Ruth Yeni dihubungi via telepon, Kamis (4/7/2019).

Ia menambahkan, Senin (8/7/2019) mendatang, pihaknya akan memeriksa 9 saksi atas terjadinya kasus dugaan pengeroyokan tersebut.

"Pelaku sudah kami identifikasi. Makanya nanti kami periksa sembilan anak di hari Senin," ujar dia.

Selain itu, hasil visum juga sudah didapat. Namun, hal itu tidak bisa disampaikan ke publik.

"Hasil visum sudah kita terima juga hari ini, tapi enggak bisa disampaikan ya (hasilnya)," tutur Ruth Yeni.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com