Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nama Siswa "Hilang" di Situs PPDB, Ratusan Orangtua Serbu Kantor Disdik

Kompas.com - 04/07/2019, 20:34 WIB
Wijaya Kusuma,
Khairina

Tim Redaksi

YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Ratusan calon wali murid SMP Negeri mendatangi kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman.

Kedatangan para calon wali murid ini untuk meminta penjelasan dari dinas karena sistem PPDB online bermasalah dan nama anak mereka hilang.

Para calon wali murid sudah sejak pagi hari berdatangan ke Kantor Dinas Pendidikan Sleman.

Mereka datang ingin melihat hasil pengumuman PPDB SMP. Namun, pengumuman yang awalnya jam 10.00 WIB diundur menjadi jam 13.00 WIB.

Baca juga: Ratusan Nama Siswa Tak Muncul di Situs PPDB, Orangtua Murid Protes

Setelah pengumuman, para calon wali murid kembali berdatangan ke Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman. Mereka datang untuk meminta penjelasan dari dinas karena nama anak yang ada di daftar hilang.

Sementara, PPDB online tidak bisa diakses oleh para calon wali murid.

"Saya ke sini meminta kejelasan dari dinas. Tadi saya ke sekolah, oleh kepala sekolah terus diminta ke sini, ternyata banyak juga," ujar Janu Arianto (40) saat ditemui Kompas.com di halaman kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman, Kamis (4/7/2019)

Janu menyampaikan, anaknya mendaftar untuk pilihan pertama di SMP Negeri Depok 1, pilihan kedua SMP Negeri Depok 2 dan pilihan ketiga SMP Negeri Depok 5.

Dari hasil pengumuman, anaknya tidak diterima di SMP Negeri Depok 1.

Seharusnya, jika tidak diterima di pilihan pertama, lanjutnya, anaknya bisa masuk ke pilihan kedua, yakni SMP Negeri Depok 2. Namun, ternyata nama anaknya tidak ada di SMP Negeri Depok 2 maupun SMP Negeri Depok 5.

"Harusnya di pilihan kedua, tapi waktu pengumuman jam 1 tadi namanya hilang. Ya ga ada namanya, kan orang tua jadi bingung," tegasnya.

Baca juga: Pembukaan PPDB SMA dan SMK di Sumbar, Orangtua Calon Siswa Tak Jadi Daftarkan Anaknya

Salah satu calon wali murid lainnya, Lukman Nur Hakim warga Desa Sukoharjo, Kecamatan Ngaglik, Sleman menuturkan nama anaknya masuk di pilihan kedua yakni SMP Negeri 3 Ngaglik. Namun, setelah pengumuman nama anaknya hilang.

"Dari kemarin datanya sudah di SMPN 3 Ngaglik, tadi pagi saya lihat masih ada namanya. Siang tadi, begitu pengumuman nama anak saya tahu-tahu hilang," ungkapnya.

Ia menyampaikan di SMP Negeri 3 Ngaglik anaknya masuk di urutan 78. Sementara kuota untuk sekolahnya 102 siswa.

"Ya ini saya minta kejelasan dinas. Harusnya dengan sistem online lebih mudah, tapi justru seperti ini," urainya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com